Tuesday, April 6, 2021

Megahnya Doulos Phos - Cerita Studi Komparasi Wisata di Bintan

Masih dalam cerita studi komparasi wisata di Bintan. Hari kedua. Waktu sudah mulai siang, matahari mulai menanjak naik ke atas di balik awan yang menutupi langit Bintan, sehingga panasnya cuaca tak terasa. Mendung-mendung syahdu, gitu. Perjalanan dari pagi hingga beranjak siang ini dimulai dari pujasera hingga ke marina.

Selanjutnya, masih di Teluk Sebong, BRC, perjalanan kami berlanjut ke Anchor Isle, menuju "hotel kapal". Letaknya tak jauh dari Bandar Bentan Telani, ada sebuah kapal besar "terdampar" di ujung sana. Tanjung Jangkar, saya spontan saja menyebutnya demikian, karena tempat kapal ini terdampar adalah tanjung reklamasi berbentuk jangkar raksasa jika dilihat dari atas. Di samping kanan jangkar, ada menara tua, mungkin mercu suar yang berdiri di pulau kecil. Menara ini sepertinya sudah ada sejak lama, terlihat dari bentuk konstruksinya yang jadul banget.
Mercu suar.

Hotel Doulos Phos, merupakan hotel kapal yang ada di kawasan BRC. Bukan bangunan yang dibuat menyerupai kapal, namun kapal asli yang diubah menjadi hotel mewah nan megah. Jom kite ulas fakta-faktanye sikit-sikit.


Kapal Tua Dengan Umur Satu Abad

Doulos Phos The Ship Hotel ini merupakan jelmaan dari kapal yang telah berumur seabad, lebih tepatnya 107 tahun. Kapal ini mulai dibangun pada tahun 1914, lebih muda 2 tahun dari kapal legendaris Titanic. Kapal ini diluncurkan pada 22 agustus ditahun yang sama. Lokasi pembuatannya di Newport News Shipbuilding and Dry Dock Company untuk Mallory Steamship Company, Amerika. 

Doulos Phos dengan nama awalnya SS Medina berfungsi sebagai kapal penumpang untuk kaum bangsawan dan juga pengangkut barang dagangan dengan rute dari Pantai Timur ke Teluk Meksiko. Sama seperti kapal besar pada eranya, doulos phos juga pernah mendapat tugas "wajib militer", dengan mengantar bahan makanan dan obat-obatan saat perang dunia kedua terjadi.

SS Medina, via opposite-lock 
Setelah perang dunia usai, ia dibeli oleh perusahaan Panama, Naviera San Miguel SA pada tahun 1948 dan mengganti namanya menjadi SS Roma. SS Roma dikonversi menjadi kapal penumpang dengan ratuan kabin, dan asrama.

Tahun 1952, perusahaan Italia, Linea Costa membeli SS Roma dan mengganti namanya menjadi MS Franca C. Selain merubah nama, Linea Costa juga mengganti mesin uap ke mesin diesel ganda, mengikuti arus zaman. Kapal berkapasitas 900 orang ini berlayar antara Italia dan Argentina. Tahun 1959, MS Franca C direnovasi menjadi kapal penumpang mewah kelas 1 yang berlayar sekitar Mediterania, dan sesekali mengarungi Luat Hitam. 

Terakhir, ia menjadi MV Doulos, yang berfungsi sebagai kapal pameran buku terapung hingga 2009.

MS. Franca C, via opposite-lock


Mendapat Penghargaan Dunia

Karena memiliki sejarah yang panjang, nama Doulos Phos ditorehkan di Guinness World Record sebagai kapal penumpang tertua di dunia. 

Hotel Doulos Phos


Dibeli Oleh Saudagar Singapura

Setelah menyelesaikan tugasnya dan pensiun sebagai kapal penumpang aktif tertua di dunia, pada 2010 MV Doulos Phos dibeli oleh saudagar dari Singapura. Dengan proses yang panjang, akhirnya ia dibawa ke Bintan, duduk menikmati masa pensiunnya dengan damai dengan dikonversikannya menjadi hotel megah oleh Biznaz Resources International Pte Ltd. 


Banyak Fasilitas.

Hotel Kapal yang terdiri dari 8 deck ini memiliki 104 kamar (kami tak bisa mendeskripsikan karena tidak menginap 😃). Selain kamar-kamar mewah, Doulos Phos The Ship Hotel juga memiliki beragam fasilitas, baik di dalam kapal, maupun di anchor isle nya. Fasilitas tersebut meliputi restoran, bar, dan tempat spa. Mau berfoto ala Jack and Rose di Titanic juga bisa. Museum maritim dan lobby terletak di B-Deck. Aula dan ruang rapat terdapat di Boat Deck. Fasilitas lainnya adalah ruang perjamuan, perpustakaan, club lounge, kabin tamu di darat, bar, kolam renang, ruang fitnes, sauna dan restoran.

Bagian Belakang Kapal, Anchor Isle


-----------

Hotel Kapal ini merupakan ikon baru pariwisata di Kabupaten Bintan. Saat kami datang, hotel ini sedang dalam tahap pekerjaan akhir sehingga kami belum boleh diijinkan untuk masuk ke dalam kapal. Kami hanya "bermain" di luar saja, sambil berdiskusi dengan LO dan foto-foto tentunya.

Untuk informasi lain bisa dilihat di website resmi Bintan Resort dan www.doulosphos.com, yap. Selamat bersenang-senang. Agenda studi komparasi kami masih berlanjut ke tempat-tempat menarik berikutnya. Bye... 👋




Refrensi :
kumparan(dot)com
cnnindonesia(dot)com


No comments:

Post a Comment