Hampir tiga tahun saya pernah numpang hidup di kota minyak dan baru kali ini saya pergi mengunjungi pantai yang konon merupakan yang terbaik di Balikpapan. Ya minimal versi eike lah ya. Hmmm, selain tak sempat waktu, saya juga sudah terdoktrin oleh rekan-rekan di Balikpapan tentang harga masuk pantai ini yang agak "wow" dari wisata pantai-pantai lain yang ada di Balikpapan. Maka dari itu, sejak dulu saya belum pernah kesini. Dasar sobat misqueen, dasar aku.
Ho'oh, apalagi kalau bukan pantai Lamaru. Pantai yang terletak di daerah Lamaru, Balikpapan Timur ini bertetanggaan dengan pantai Manggar Segara Sari yang udah saya kunjungi dan juga sudah saya tulis diblog diawal-awal masa perantauan saya di kota minyak ini.
(Baca Pantai Manggar)
Pantai Lamaru terletak sekitar 25 km dari pusat Kota Balikpapan. Atau sekitar 2 km dari pantai Manggar. Transportasi menuju kesini sangat mudah. Bisa dengan kendaraan pribadi, maupun transportasi umum. Kalo saya kemarin kesini nebeng mobil orang, karena ikut acara liburan keluarga. Hhaha. Perjalanan kami mulai dari Tenggarong selama kurang lebih 2,5 jam. Kalau dari Balikpapan kurang lebih 30 menitan saja.
Pantai Lamaru, Balikpapan |
Biaya :
Biaya masuk pantai ini dikenakan 20k/orang diluar ongkos kendaraan. Untuk mobil dikenakan 20k, sedangkan roda 2 dikenakan 5k. Bagi yang menginap atau camping , dikenakan biaya 100k/orang, bagi yang mau foto pre-wedding dikenakan biaya 500k. Begitu lah kalau saya gak salah lihat ye.
Biaya masuk pantai ini dikenakan 20k/orang diluar ongkos kendaraan. Untuk mobil dikenakan 20k, sedangkan roda 2 dikenakan 5k. Bagi yang menginap atau camping , dikenakan biaya 100k/orang, bagi yang mau foto pre-wedding dikenakan biaya 500k. Begitu lah kalau saya gak salah lihat ye.
Nah, 20k itu lah yang temen-temen saya bilang lumayan mahal untuk biaya masuknya. Dibanding dengan biaya masuk objek wisata pantai lain di Balikpapan. Tapi "sesuai" dengan fasilitas yang ada nanti, begitu kata temen-temen tadi melanjutkan omongannya. Emang ia juga sih menurut saya. Apalagi saya yang dari kampung di sana kalo ke pantai gak pernah bayar, mana cantik-cantik lagi pantainya. Makanya agak kaget saat tau biaya masuk pantai ini. Tapi saya penasaran dengan fasilitas yang ada di dalamnya. Hmmmm.
Pohon Pinus di sekitaran pantai |
Setelah membayar tiket masuk, kami berjalan menuju pantai, bermobil maksudnya. Jarak dari gerbang masuk menuju pantai lumayan jauh. Sekitar 800an meter. Ditemani oleh pohon-pohon pinus dan jalan pasir keras berbatu.
Fasilitas :
Setelah sampai, baru saya menyadari mengapa biaya masuknya agak "wow" gini. Pertama karena memang pantai ini dikelola oleh swasta, bukan pemerintah. Kedua, pantainya bersih gilaaa. Rapi dan teratur. Pohon pinus (yang memang menjadi khasnya pantai-pantai di pesisir timur Kalimantan ini) ditanam dengan rapi sehingga ia tumbuh dengan rapi pula, bangunan-bangunan fasilitas pendukung bisa kita jumpai disini, seperti aula terbuka, kantor informasi, gazebo, toilet dan tempat bilas gratis, dan tempat jualan makanan dan souvenir yang sudah teratur letaknya. Pantai ini juga punya klinik dan mushala. Juga dilengkapi dengan CCTV dan WiFi donk ya.
Setelah sampai, baru saya menyadari mengapa biaya masuknya agak "wow" gini. Pertama karena memang pantai ini dikelola oleh swasta, bukan pemerintah. Kedua, pantainya bersih gilaaa. Rapi dan teratur. Pohon pinus (yang memang menjadi khasnya pantai-pantai di pesisir timur Kalimantan ini) ditanam dengan rapi sehingga ia tumbuh dengan rapi pula, bangunan-bangunan fasilitas pendukung bisa kita jumpai disini, seperti aula terbuka, kantor informasi, gazebo, toilet dan tempat bilas gratis, dan tempat jualan makanan dan souvenir yang sudah teratur letaknya. Pantai ini juga punya klinik dan mushala. Juga dilengkapi dengan CCTV dan WiFi donk ya.
Ragam fasilitas di Pantai Lamaru |
Beberapa wahana lain juga tersedia seperti flying fox, sewa mobil golf, area berkuda (sepertinya). Di sekitaran pantai banyak orang-orang yang menyewakan pelampung, alat main pasir pantai dan layang-layang. Saya tidak sempat eksplor banyak tempat di pantai ini, (maklum gantian momong anak). Hanya sedikit spot saja yang bisa saya ambil gambarnya.
Jejeran pohon pinus yang tumbuh di sekitaran pantai menjadi daya tarik tersendiri bagi pantai Lamaru. Membuat teduh pengunjung, sambil bisa pasang hammock dengan mengaitkan antara 2 pohon, tidur-tiduran tampan sambil menikmati angin pantai timur Balikpapan. Keindahan pepohonan pinus yang tumbuh di sepanjang pantai ini juga jadi incaran bagi para penyuka fotografi atau para pengejar "like" di media sosial. Deretan pepohonan pinus yang tumbuh ini sebagai spot foto yang instagramable nan eksotis bingitz untuk dipajang bin upload dimedsos. Tak ayal, pihak pengelola bahkan memasang tarif khusus bagi para calon pengantin yang ingin foto pre-wedding disini.
Deretan "mobil golf" siap disewa |
Gazebo Pantai Lamaru |
Selain pepohonan pinus yang indah, pantai Lamaru juga memiliki pasir putih dengan pantai yang landai. Berada di sebelah timur pulau Kalimantan membuat pantai ini secara otomatis langsung mendapat "cipratan" ombak Selat Makassar. Ombak yang tak begitu besar sehingga aman untuk berenang meski juga harus dengan bimbingan orang tua. Atau kita juga bisa bermain di pinggir pantai sambil mencari kerang, kelomang atau mengumpul cangkang-cangkang kerang untuk dibuat kerajinan tangan. Anjungan pemboran dan tongkang pengangkut batubara yang tampak dari kejauhan menjadi pemandangan tambahan saat berkunjung kesini.
Kantor Pengelola |
Wahana Flying Fox |
Wisata Alam dan Wisata Sejarah
Selain pinus dan pantai berpasir putih, di pantai sini juga bisa kita temukan situs sejarah perang lho. Yeay. Ada benteng Jepang yang berada tepat di samping kantor pengelola. Benteng berbentuk segiempat berukuran sekitar 2 x 2 meter itu masih kokoh berdiri meski tinggal setengahnya yang tersisa. Barangkali hancur saat perang, atau termakan usia.
Peninggalan sejarah di kawasan sini memang banyak. Menurut akun instagram @bppn_doeloe yang saya follow, kawasan Manggar dahulu merupakan kota jadoel saat masa kolonial hingga perang. Bahkan konon ada Bandara juga disini. Terbukti dari fot-foto jadoel yang kerap diposting @bppn_doeloe dan temuan-temuan situs sejarah oleh warga. Monumen kuburan Jepang juga bisa Kita temui disini, letaknya sekitaran 5km dari pantai Lamaru. Juga pernah saya kunjungi dan saya tulis disini saat awal-awal berada di Balikpapan beberapa waktu lalu.
Benteng Jepang |
Melihat sisa benteng peninggalan Jepang, saya langsung teringat dengan Tarakan Tempo Doeloe, sebuah komunitas pecinta sejarah di Tarakan yang saya dirikan bersama beberapa rekan di Tarakan kemarin. Memang secara sejarah, antara Balikpapan dan Tarakan tak jauh berbeda. Mulai dari yang hanya area kosong lalu berubah menjadi Kota karena temuan minyak, masa invasi Jepang, hingga pembebasan perang oleh tentara Australia. Maka dari itu, situs-situs sejarahnya pun tak jauh berbeda, seputaran Bunker, pillbox, benteng, dan lain lainnya yang masih banyak bisa ditemukan.
Mungkin ada lagi situs lain di sekitaran Lamaru ini, hanya saja waktu saya yang terbatas untuk mengeksplor lebih lanjut ke tempat-tempat lainnya. Saya juga tak sempat menikmati fasilitas-fasilitas lain seperti flying fox, mungkin karena bukan weekend makanya tidak dibuka (pergi hari selasa). But overall, masukkan Pantai Lamaru ini dalam list kunjungan wisata kalian di Balikpapan ya, gak nyesel dah. Sip. Bhay!