Yap, sampai juga. Ini merupakan hari terakhir dari agenda studi komparasi wisata di Bintan. Ada beberapa kegiatan hari ini yang "harus" kami ikuti sebelum menuju ke Batam untuk kembali pulang ke Natuna esok harinya.
Setelah puas berenang di Crystal Lagoon, sarapan, dan check out dari The Anmon Hotel. Perjalanan kami teruskan ke Desa Wisata Ekang. Desa Wisata Ekang masih terletak di Teluk Sabong, namun bukan termasuk di dalam kawasan atau manajemen BRC.
Salah satu tempat menginap di D'Bamboo Kamp Desa Wisata Ekang |
Desa Wisata Ekang berkonsep alam dan lingkungan, sangat pas untuk mengisi liburan bersama keluarga. Desa wisata dengan luas sekitar 14 hektar yang menjadi desa wisata terbaik di Indonesia ini merupakan buah dari hasil kerjasama antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Karang Taruna.
Tempat menginap yang lain dengan konsep berbeda |
Ada beberapa tipe kamar tempat menginap yang terdapat di desa wisata ini. Fasilitas lain yang terdapat di sini adalah kolam renang dan restoran yang terletak di dekat loby. Selain menginap, kita juga bisa melakukan aktifitas lainnya seperti berkebun, bermain bersama kelinci, berkuda, memancing, dan lain-lain.
Kawasan perkebunan Desa Wisata Ekang |
Kami mengitari sebagian dari lokasi Desa Wisata yang kece ini, selanjutnya kami meneruskan perjalanan menuju Tanjungpinang untuk makan siang di Manabu Resto. Sebelum berpisah, kami mendapat berbagai cendera mata dari BRC, kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga berharap kerjasama antara Pemkab dan BRC terus terjalin untuk bersama-sama memajukan pariwisata di Kepri, khususnya Natuna dan Bintan.
Cekrek dulu sebelum berpisah, trims BRC... |
-----------------------
Sebuah catatan :
Perjalanan selama kurang lebih tiga hari dalam rangka studi komparasi wisata di Bintan banyak memberikan pelajaran serta wawasan, terutama di bidang pariwisata. Dalam beberapa sisi, alam yang dimiliki oleh Bintan dan Natuna relatif sama, sehingga tidak menutup peluang wisata yang serupa bisa berkembang juga di Natuna.
Wisata Mangrove |
Kebun Binatang Mini |
Banyak tempat potensial yang bisa dijadikan desa wisata di Natuna, baik di dengan tema agrowisata, wisata bahari, maupun wisata alam. Hutan mangrove yang dimiliki Natuna juga sangat luas dan tersebar di beberapa pulau. Berbicara tentang kuliner, Natuna gudangnya makanan laut yang lezat dan kaya protein. Dan yang tak kalah penting adalah kebudayaannya, cerita rakyat, kesenian, dan lain-lain.
Desa Wisata |
Glamping |
Semuanya bisa dikembangkan menjadi lebih baik. Syaratnya adalah kolaborasi, kerjasama lintas sektor, baik pemerintah maupun swasta serta melibatkan masyarakat lokal sebagai ujung tombak pengelolaan. Semoga pariwisata Natuna menjadi semakin baik kedepannya. Aamiin.
Cerita Studi Komparasi Wisata di Bintan, selesai.