Berpredikat sebagai sebuah kota besar sekaligus kota industri tak membuat Balikpapan melupakan sejarahnya. Kota yang telah berusia lebih dari seratus tahun ini menyimpan banyak peninggalan yang bernilai sejarah tinggi yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Mulai dari zaman kolonial Belanda, kepedudukan Jepang, hingga zaman kemerdekaan Indonesia. Sejarah kota Balikpapan juga tak lepas dari peran industri perminyakan ketika Belanda mengebor pertama kali di daerah ini.
Untuk itu, sebagai pecinta sejarah, perlu rasanya bagi saya untuk menelurusi beragam peristiwa sejarah yang terjadi di Kota Minyak ini. Sebagai kota tua, banyak situs bersejarah yang tersebar di Balikpapan. Bangunan-bangunan tua dan bunker serta meriam bertebaran di berbagai tempat di Balikpapan. Mengingat dahulu Balikpapan merupakan daerah penghasil minyak serta memiliki kilang penyulingan minyak besar yang dioperasikan oleh penjajah, baik Belanda maupun Jepang. Dari situ pulalah segala fasilitas umum hingga fasilitas pertahanan menghadapi perang dibuat di kota ini. Hingga saat ketika Indonesia merdeka sisa-sisa bangunan ini masih bisa kita nikmati beberapa adanya.
Menurut akun instagram @bppn_doeloe, banyak situs bersejarah yang ada di Balikpapan, sebagiannya masih utuh sebagian lagi sudah rusak, bahkan hilang, foto-foto jadoel yang terarsipkan dengan rapi saja yang bisa menunjukkan keberadaan situs-situs tersebut. Ada sedikit sesal juga saat masih berada di Balikpapan dulu tidak saya manfaatkan untuk mengeksplor lokasi-lokasi ini. Berhubung waktu singkat yang saya miliki saat ini (ke Balikpapan, cuma dinas kerja), membuat saya tidak sempat untuk menelusuri semua situs yang ada. Akhirnya saya memilih museum dan Dahor Heritage Balikpapan saja yang saya kunjungi.
Museum Kodam Mulawarman TNI AD
Ini merupakan museum pertama yang ada di Balikpapan, ia diresmikan pada tahun 2008 oleh Pangdam VI/Tpr Mayor Jenderal Tono Suratman. Semula museum ini bernama Museum Tanjung Pura sesuai dengan nama Daerah Militernya, seiring dengan dibentukan Kodam baru menjadi Mulawarman, maka nama Museum juga ikut menyesuaikan. Museum yang letaknya di Jalan Letjend Suprapto, di Kampung Baru ini merupakan kawasan konservasi yang dimiliki TNI AD dan berisi banyak koleksi tentang TNI AD, dokumen-dokumen, buku-buku dan beberapa senjata yang digunakan pada era kemerdekaan dulu.
Gerbang Museum, Panser dan Meriam - Museum Kodim Mulwarman |
Sebuah program yang bagus untuk generasi penerus agar ingatan akan perjuangan bangsa tak tergerus.
Ruang pertama dan kedua - Museum Kodim Mulawarman |
Ruangan ke tiga (kiri atas), empat (kanan atas) dan lima (bawah) - Museum Kodim Mulawarman |
Museum ini terbuka untuk umum, dari jam 9 pagi hingga pukul 3 sore. Kebanyakan pengunjung datang dari kalangan pelajar. Dan tidak dipungut biaya untuk memasukinya. Jangan lupa isi buku tamu dan kesannya juga ya, oke.
Dahor Heritage / Museum Balikpapan
Tak jauh dari museum Kodim Mulawarman ini, berjarak sekitar 2 km menuju arah Pertamina, disebelah kiri jalan akan kita temukan salah satu cagar budaya yang saat ini dijadikan museum oleh Pemerintah Kota. Orang biasa menyebutnya Rumah Dahor, dan kini menjadi Museum Balikpapan. Rumah Cagar Budaya Dahor / Dahor Heritage yang terletak di jalan Dahor no 1 ini merupakan komplek perumahan milik Pertamina yang sudah berumur. Barangkali dahulu merupakan rumah bagi para karyawan BPM, perusahaan minyak Belanda saat mengoperasikan sumur minyak di sini, lalu beralih menjadi miliki Pertamina ketika kemerdekaan telah direbut.
Dahor Heritage |
Koleksi Dahor Heritage |
Menurut artikel yang saya baca, ada 9 rumah Cagar Budaya yang akan dijadikan museum. Saat ini baru 2 rumah yang dimanfaatkan. Si penjaga museum ini juga mengatakan, rumah serupa yang terletak tepat disebelah rumah ini juga difungsikan sebagai museum yang berisi buku-buku sejarah. Namun saya tidak meneruskan kesana, karena waktu yang terbatas. Semoga Dahor Heritage semakin baik dengan penambahan koleksi-koleksinya. Untuk diketahui, tempat ini dibuka pukul 9 hingga 3 sore dengan tidak dipungut biaya saat memasukinya.
Jasmerah!
Salah satu pentingnya sejarah adalah meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme dlm msyarakat khususnya pelajar.. Mudah2n ank indonesia saat ini sll mempelajari sejarah dan bersyukur thp jasa para pahlawan yg membela negri tercinta ini. Nice article kak 😁
ReplyDeleteDulu saat sekolah, sering berkunjung ke museum di Padang. Adtyawarman namnya. Sekarang mah mah gak pernah lagi. Di Batam ada gak ya?
ReplyDeleteDahor Heritage ini dulu apa? rumah tinggal prajuritkah? sehingga benda-benda di dalamnya cuma sedikit doang?
ReplyDeleteWow disambut meriam, ngeri kali ��
ReplyDeleteUdh gratis pun msh sepi yg dtg y.. Pdhl penasaran dg audiovisualnya..��
duh nyesel banget waktu ke kota ini beberapa tahun lalu ga sempat eksplore
ReplyDeletepadahal balikpapan banyak tempat menarik juga ya
makin penasaran nih dan pengin bisa ke kota ini lagi untuk bisa melihat langsung