Penghujung November lalu Natuna dihadiahi hadiah yang istimewa. Komite Nasional Geopark Indonesia atau KNGI melalui Menteri Pariwisata Indonesia bapak Arief Yahya menyerahkan sertifikat Geopark Nasional kepada bupati Natuna, Bapak Abdul Hamid Rizal. Penyerahan sertifikat ini bertepatan dengan acara penandatangan Prasasti Geopark Pongkor di Pongkor, Bogor, Jawa Barat. Dengan ini, maka Geopark Natuna secara resmi diangkat statusnya untuk masuk dalam Jaringan Geopark Nasional atau Indonesia Geopark Network (IGN).
Sertifikat Geopark Natuna, via facebook |
Bersamaan dengan Natuna, ada beberapa wilayah lain yang juga diakui statusnya masuk dalam Jaringan Geopark Nasional, diantaranya Silokek (Sumbar), Sianok Maninjau (Sumbar), Sawah Lunto (Sumbar), Natuna (Kepri), Pongkor (Jabar), Karangsambung (Jateng), Karangbolong (Jateng), Banyuwangi (Jatim), dan Meratus (Kalsel). Dengan ini total Geopark yang ada di Indonesia menjadi 19 Geopark, dimana 4 Geopark diantaranya sudah masuk dalam Jaringan Geopark Dunia (Global Geopark Network) yang diakui UNESCO.
Geopark atau Taman Bumi merupakan sebuah konsep manajemen
pengembangan suatu kawasan secara berkelanjutan yang memadu-serasikan
tiga keanekaragaman alam, yaitu geologi (geodiversity), hayati (biodiversity) dan budaya (culturaldiversity) yang dikemas sedemikian rupa dengan salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi lokal yang berkesinambungan. Sehingga bila suatu daerah sudah ditetapkan sebagai Geopark Nasional maka di daerah tersebut bisa digunakan minimal untuk tiga kegiatan, seperti konservasi, pendidikan dan wisata.
Bupati Natuna menerima Sertifikat Geopark Natuna, via FP FB Kai Humas Natuna |
Persiapan Natuna
Wilayah Natuna mulai santer diberitakan untuk dijadikan kawasan Geopark sudah saya dengar dari beberapa waktu lalu melalui media sosial dan beberapa artikel hasil gugling. Berbagai kajian-kajian tentang Geopark ini juga sudah dilakukan dan didiskusikan oleh Asosiasi Negara-Negara di Lingkar
Samudra Hindia (IORA) dan Lokakarya Laut China Selatan tahun 2016. Setahun berikutnya pada 2017, kajian-kajian tentang usulan Natuna menjadi kawasan Geopark mulai dilakukan, sejalan pula dengan program SIDI (Small Island Development Initiative) dari Kementerian Luar Negeri yang merupakan program untuk mengembangkan pulau-pulau kecil di dekat daerah perbatasan, juga bekerjasama dengan Badan Geologi KESDM. Sejatinya Geopark ini merupakan program lintas sektoral baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Tercatat berbagai kementrian saling dukung dan bersinergi dalam program Geopark ini, seperti KESDM, Kemenpar, Kemenrisdikti, KemenPU, Maritim, dan lain sebagainya.
Branding Geopark Natuna |
Potensi geologi, keberagaman hayati dan warisan budaya yang dimiliki Natuna dinilai masuk dalam kriteria suatu kawasan untuk dijadikan Geopark. Sehingga Natuna direkomendasikan sebagai Geopark Nasional. Pemerintah Natuna pun sangat serius menyambut hal ini, Badan Pengelola Kawasan Geopark Natuna dibentuk guna mendukung terwujudnya Geopark Natuna. Beberapa waktu lalu, branding Geopark Natuna pun sudah diluncurkan oleh pemerintah. Ini menunjukkan pemerintah sangat antusias alam mewujudkan Geopark Natuna.
Dengan diresmikannya Natuna sebagai Geopark Nasional ini maka tugas kita bersama untuk mewujudkannya. Sertifikat yang diberikan oleh Menteri Pariwisata kemarin berlaku statusnya hingga November 2022. Namun dalam kurun waktu tersebut, KNGI akan meninnjau kembali terutama pada tahun 2019 guna melihat perkembangan Geopark yang ada, termasuk Natuna. Status Geopark Nasional bisa saja ditarik kembali oleh KNGI jika didapati suatu daerah dianggap belum mampu untuk mengelolanya.
Maka ini adalah PR kita bersama, peran masyarakat sebagai ujung tombak menjaga dan melestarikan area-area geopark sangatlah diharapkan -minimal sah nyacak sambah- guna mewujudkan Geopark Natuna yang nanti juga berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan wisata daerah itu sendiri. Kerjasama dan sinergi lintas sektoral merupakan hal yang harus dilakukan, mari bahu-membahu membantu membantu mewujudkan Geopark Natuna. Karena akan berdampak pada berbagi sektor bila suatu kawasan ditetapkan menjadi Taman Bumi atau Geopark ini, diantaranya adalah percepatan pembangunan dan pariwisata.
Siap. Natuna bisa!!!
semoga ini bisa memicu natuna untuk terus berbenah
ReplyDeleteWuihh kerennn, Selamat Natuna, wajar sih Natuna ini mempunyai warisan alam yang luar biasa indah sih dari pengalaman melihat2 photo2 dan membaca pengalaman2 orang yang kesana, duh sedihnya soalnya aq blom pernah ke Natuna, pengen banget kesana
ReplyDeleteyuk kaks, bikin jadwal kesana.. hhehehe
Deletesemoga kesampaiannya kelak
Hebat ya Pulau Natuna ini. Memiliki keindahan alam yang luar biasa. Tapi sayang, mau kesana harus keluar banyak uang. Tiket mahal dan akomodasi juga terbatas. Hiks
ReplyDeleteKemarin ada FGD ttg Geopark ini di Tj. Pinang,
Deletetransportasi sepertinya jadi prioritas yang dibahas, agar utk memudahkan wisatawan datang kesana.
Semoga tiket pesawat jadi terjangkau nantinya.
Semoga bisa terjaga kelestarian alamnya karena memang bagus potensi wisatanya
ReplyDeleteKeren ya Natuna, semoga bisa kesana suatu saat nanti deh
ReplyDeleteSemoga natuna bisa terus mengembangkan wisatanya...
ReplyDeleteAlhamdulillah. Kemaren-kemaren aku ikut degdegan menanti. Dan ternyata sudah sah. Semoga saja dengan status barunya ini semakin banyak wisatawan yang datang ke Natuna.
ReplyDeleteCongrats warga Natuna sudah dapat sertifikat Geopark, semuga bisa terus menjaga kelestarian alamnya dan saya selalu rindu hijau toskanya laut Natuna...
ReplyDeleteWajar sih Natuna jadi Geopark. Alam dan laitnya terbaik.
ReplyDelete