Monday, October 27, 2014

PERGULATAN BATIN ANAK RANTAU NATUNA (part II)

Yup, kalau udah baca yang part I, sekarang mari kita lanjut ke part II... 😀


7. SEBAGAI ANAK NATUNA YANG TINGGAL DI "UJUNG", MOMEN MUDIK BAGI MU ADALAH SUATU PERJUANGAN BESAR
Harga tiket via antaranews 

Pertama, Harga tiket yang melangit.
Tiket Pesawat 
Harga tiket yang mahal membuatmu sering-sering berfikir untuk pulang. Harga tiket dari Batam ke Ranai, bisa mencapai 1,4 juta. Nah bagi mereka yang merantau ke Jawa, harus menempuh paling cepat 2 hari perjalanan, sebab kamu harus menginap dulu di Batam atau Pontianak untuk menunggu jadwal pesawat besok paginya. Sehingga tak jarang bagi mereka yang memilih pulang paling tidak 1 tahun sekali ketika liburan Puasa dan Lebaran Idul Fitri, bahkan ada juga yang baru pulang 2 tahun sekali, bahkan lebih.

Rute lain yang agak murah meriah, dengan naik Kapal PELNI. 
Kapal Motor Bukit Raya via natuna.org 
Ya, rute ini biasa digunakan oleh rekan-rekan yang ada di Jawa, murah memang, namun lumayan menyita waktu, juga tenaga. Kalau kamu di Bandung atau Jakarta bisa ke Tanjung Priok, naik kapal tujuan Natuna dengan waktu 3 hari 2 malam. Kalau kamu di Jogja dan Malang, rute nya ke Tanjung Perak Surabaya, naik kapal tujuan Natuna dengan waktu yang kurang lebih sama.

Dan titipan orang rumah, teman, tetangga, juga bakal mengisi koper-kopermu.
koper kepenuhan via sisiwisata.blogspot.com 
Yap, pesanan....
Ini adalah fenomena yang seringkali dialami anak Natuna ketika akan mudik, lebih banyak titipan dari pada barang sendiri, hahaha. Barang titipan juga bermacam-macam, mulai dari cemilan lebaran, pernak pernih, makanan ringan, alat olahraga, sampai bantal juga. Alhasil, rencana mudik hanya bawa 1 ransel dan1 koper, bertambah menjadi 2 kardus dan bla-bla-bla nya. Makanya, sebagian dari mereka terkadang merahasiakan keMUDIKan mereka, yang tahu hanya 4 elemen saja : KAMU SENDIRI, ORANG TUA, TUHAN, DAN AGEN TIKET. Hahahahahahaha. 
Belum lagi kamu harus menempuh jarak beberapa jam untuk sampai ke rumah.
Bagi kamu yang berada di Kecamatan Bunguran Barat, Pulau Laut, Pulau Tiga, Midai, Serasan dan Serasan Timur. Saat sampai di Ranai, baik menggunakan pesawat maupun kapal laut, kamu juga harus mempertimbangkan jadwal kapal laut kesana, jarak terjauh yang harus ditempuh berkisar 15 jam, itu juga kalo cuaca bagus, kalo pas dimusim UTARA, yaitu musim dimana angin ribut, hujan dan gelombang besar tiba. Yaaa, wassalam aja...

Dan bagi kamu yang tinggal di Kecamatan yang masih berada di Pulau Bunguran, kamu bisa menggunakan transportasi darat dengan waktu berjam-jam juga, tergantung letak dan kondisi jalan. hmm

8. TEMPAT HIBURAN??? SANGAT LANGKA UNTUK DITEMUKAN.
Jangan harap bisa menemukan mall di Natuna, karena memang tidak ada. Mall terdekat ada di Batam dan Pontianak, :D . Kendala letak berada di ujung ya ini, mall tidak ada, biskop gak nemu. Waterboom? Belum ada, adanya baru kolam renang biasa. Mau kopi sta*bucks atau J.Co? Mimpi dulu.

Tempat hiburannya paling cuma tempat karokean aja, itu juga baru taun 2012an mulai rame. Orang-orang menengah ke atas biasanya pergi ke Batam dan Pontianak untuk memanjakan diri, bingung mungkin mau habisin uang kemana. 

Namun, bagi warga lokal, cukup stay aja di Natuna. Mereka punya cara tersendiri untuk menyenangkan diri, tak harus ke mall, nongkrong di J.Co dll. :D

9. TAPI, ANAK NATUNA PUNYA ALTERNATIF LAIN UNTUK MENCARI HIBURAN SEBAGAI GANTI MALL-MALL BESAR
Kekayaan alam yang dimiliki oleh Natuna tak disia-siakan oleh warga setempat, sebagai pengganti hiburan di mall-mall besar seperti di kota-kota besar. Banyak tempat-tempat wisata yang bisa didatangi yang kalau kita udah sampe disana, tak akan ingat dengan mall-mall dan apa yang terkandung di dalamnya itu.

Wisata alam
Kekayaan alam yang dimiliki oleh Natuna memang pantas untuk deberdayakan dengan maksimal, sayangi alam, dan mereka pun akan memberi "kembalian" yang lebih pada anda. Natuna yang merupakan daerah kepulauan di tengah-tengah Laut Cina Selatan memiliki panorama alam yang sangat menakjubkan dan sangat sayang bila harus dilewatkan.
Anak Alam coy, via wisata.kompasiana.com 
Pantai-pantai
Karena Natuna berupa pulau-pulau, sudah barang tentu mempunyai deretan pantai-pantai yang indah, sayang banget kalau dilewatkan begitu saja. Di pulau Bunguran saja tersebar puluhan pantai yang siap untuk kamu jelajahi. Pulau-pulau dan kecamatan-kecamatan lain juga memiliki pantainya masing-masing untuk kamu nikmati.
Pantai Pulau Sahi 
Pantai Teluk Selahang 

Gunung-gunung
Meski merupakan daerah kepulauan, Natuna setidaknya memiliki sejumlah gunung terletak di Pulau Bunguran dan Pulau Serasan. Puncak gunung tertinggi ada di Gunung Ranai yang terletak di Pulau Bunguran. Daki saja gunungnya, gak terlalu tinggi kok, sekitar 999 mdpl. 
Gunung Ranai dari Pantai Teluk Selahang 
Gunung Ranai dari Pantai Kencana

Batu-batu
Ini, salah satu daya tarik Natuna yang lain, batu-batu. Yap baik pantai dan gunung di Natuna banyak terdapat batu-batu granit besar dan indah. Batuan granit beragam ukuran ini banyak tersebar di pantai hingga gunung, beberapa batuan ada yang memiliki nama dan juga cerita yang melatarbelakanginya.
Batu Alif 
Batu Rusia
Batu Sindu

Pulau-pulau
Namanya daerah kepulauan, sudah tentu Pulau-pulau banyak terhampar disini. Natuna memiliki ratusan pulau dan beberapa diantaranya sudah menjadi objek wisata andalan. Banyak destinasi pulau-pulau kecil yang bisa dikunjungi di Natuna, dan semuanya, AMAZIIIING..
Pulau Pasir di Kecamatan Bunguran Barat, via natuna.org 

Pulau Senoa di Kecamatan Bunguran Timur, via warnanusantara.com 

AGAR PERJALANANNYA BAROKAH, SEKALIAN NI WISATA RELIGI
Masjid Agung Natuna

UNTUK MENGENANG SEJARAH, MUSEUM JUGA ADA

NDEKSEK MALL???
NDEK GEDOH ALU........

10. BICARA MASALAH KUNYAH MENGUNYAH, NATUNA JUGA PUNYA SEDERETAN KULINER KHAS YANG SANGAT SAYANG UNTUK DILEWATKAN.
Karena Natuna merupakan daerah Kepulauan, so makanan khas yang paling utama adalah makananyang berasal dari laut. Ikan, kerang, gurita, cumi dengan aneka bentuk masakan adalah hal yang sangat disayangkan bila anda melewatinya. Juga ada makanan khas nya loo. 

Ada tabel mando, // PizzaNa (Pizza Natuna)
Tabel Mando adalah makanan khas dari Natuna, terbuat dari sagu, ikan dan campuran rempah-rempah pilihan lainnya. Kami menyebutnya pizza Natuna, karena disajikan dalam bentuk bulat besar seperti pizza. Sangat mantap disantap selagi hangat, dicecah (dicocol) dengan saus dengan pasangannya air kahwe (kopi).

Ada kernas, cuco Ubi, aneka gorengan
Dipadu dengan air kelapa sambil bersantai di bebatuan dan pantai, wadaaaw, ajeeeb coy...

11. NATUNA JUGA PUNYA YANG KHAS

Kekah, hewan asli Natuna.
Kekah adalah hewan primata langka yang hanya ada di daerah Natuna yakni pulau Bunguran Besar. Nama latin primata ini adalah Presbytis Natunae. Kekah tersebar dalam beberapa tipe habitat dan ketinggian (gunung tertinggi adalah Gunung Ranai 1.035 m dpl). Habitat yang dihuni Kekah Natuna antara lain, hutan primer pegunungan, hutan sekunder, kebun karet tua, daerah riparian, dan juga ditemui beririsan dengan hutan mangrove dan kebun campuran.
Kekah, via natuna.org 

Burung Serindit,
Burung Serindit, via serinditriau.blogspot.com 
Kabupaten Natuna, khususnya Kota Ranai dijuluki sebagai Kota Serindit, dan ternyata itu merupakan nama Burung, yap Burung Serindit, atau Burung Punai. 

Serindit melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah. Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan. (id.wikipedia.org)

12. ANAK NATUNA ITU BERBEDA LHO DARI ANAK-ANAK MUDA LAIN DI INDONESIA!
Masyarakat Natuna juga khas banget! via shiroanseras.wordpress.com

PERTAMA, SOAL LOGAT DAN CENGKOK BAHASA…
“Deak, mbese itak kohndok?”

“Lah lom? ”

‘”Deak au ni, nak goop ngan pak ngan nggo.”

“sah nak gaya lah, lik nu ku..."
Aneh, yaaa. Jangan kan di luar daerah-daerah melayu seperti Jawa, dan Kalimantan, sesama daerah Melayu saja seperti daerah Riau, Melayu Kalimantan Barat, bahkan sesama Provinsi Kepulauan Riau sendiri banyak yang tidak mengerti bahasa asli melayu Natuna ini. Aneeh, bahasa melayu yang aneh memang, lain dari pada yang lain. Keanehan itu mengartikan, bahwa Natuna pernah mempunyai peradaban yang besar pada masa dahulu.

Menurut cerita yang pernah saya dengar, Bahasa Melayu Natuna sedikit berbeda dari bahasa Melayu lainnya, karena pada zaman dulu, seorang pembesar dari Kerajaan Malaysia, melarikan diri ke Pulau ini, dan untuk merubah identitas agar tidak diketahui, dia merubah / memodivikasi dialek dan bahasa melayunya, sehingga terciptalah bahasa seperti sekarang ini. 

Sebenarnya sih ada berbagai macam logat dan cengkok di Natuna. Di Bunguran Timur contohnya, huruf vokal dari bahasanya kebanyakan huruf "E" plus bahasa dan kata yang pengucapannya disingkat-singkat. Contohnya kata "Sungai Ulu" mereka bilang "Ngulu", kata Setengar mereka bilang "Tenga", kata "Pedek Pasek" mereka sebut "Dek esek". Ya gitu deh, hahaha

Lain lagi di Bunguran Barat, huruf vokal dalam bahasanya kebanyakan O, jadi kalau BunguranTimur bilang tidak itu "ndek" maa bunguran Barat menyebutnya "ndok". Belum lagi Midai, Pulau Laut, Serasan, semua punya keunikan masing-masing. Dan uniknya, ketika merantau si anak Natuna ini bisa cepat beradaptasi dengan logat setempat. Nggak heran, banyak orang yang nggak bakal percaya kalau kamu berasal dari Natuna. Dan logat itu tentu masih bakal keluar ketika kamu bertemu dengan sesama orang Natuna di tanah rantau. HEHEHE….


KEDUA, ANAK-ANAK MUDA NATUNA INI BANYAK YANG BERASAL DARI SUKU PENDATANG.
Penduduk Natuna bisa datang darimana saja. Bahkan, sepanjang tahun 1970-1980 banyak orang luar yang hijrah ke pulau ini lewat program transmigrasi. Mereka berkeluarga dan akhirnya menjadikan Natuna ini sebagai kampung halaman mereka. Bugis, Batak, Jawa, Lampung, kalau sudah lahir dan besar di pulau ini, mereka tetap menganggap diri mereka sebagai anak Natuna. Yang uniknya ketika mereka memadukan bahasa ibu mereka dengan bahasa melayu Natuna,
"awan ndek nak, mbehal awak makse awan"
(Nah, coba baca dengan logat Jawa,.. :D)
Siapapun kamu, dan darimanapun asal darahmu, ketika orang bertanya asalmu darimana, kamu akan dengan mantap menjawab…
“NATUNA!”

13. SEBAGAI ANAK NATUNA, WALAU MERANTAU, KAMU AKAN TETAP BERNIAT PULANG DAN MEMBANGUN DAERAHMU.
Mahasiswa Natuna di Jogja
Banyak sekali penduduk Natuna, terutama mahasiswa, yang merantau dan menuntut ilmu di Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Setelah lulus, mereka rela pulang ke kampung halaman untuk membangun daerahnya. Dengan berbekal ilmu yang sudah didapat di tempat rantau, mereka pasti punya niat mengembangkan kota asal menjadi kota yang lebih besar. Yang menuntut ilmu Keguruan akan mengembangkan pendidikan di daerah nya. Bidang pembangunan, jelas ingin mengembangun daerahnya menjadi lebih baik. Bidang Pemerintahan ingin membangun daerah di sektor pemerintahan, menjadi pelayan bagi warga sipil. Dan banyak lagi. 

Sebagai anak Natuna, kamu tidak akan peduli dengan hiburan yang seadanya, jalan-jalan yang belum mulus, akses internet yang lamban dan listrik yang minim. Bagimu, yang terpenting adalah membangun tempatmu dilahirkan dan dibesarkan menjadi lebih baik. Ketika orang bertanya, 
"kamu bangga jadi anak Natuna yang tinggal di ujung sana?"
Tersenyum dan JAWABLAH DENGAN LANTANG

“JELAS LAH, AKU BANGGA!!!!!!” 



Thank to hipwee.com

No comments:

Post a Comment