Wednesday, June 13, 2018

Sepertiga Malam, Kafe Para Penikmat Kopi di Ranai - Natuna



Kota Ranai Kabupaten Natuna, kampung halamanku, sepertinya mulai sedang berkembang. Setiap kali pulang mudik ada saja yang berubah. Termasuk kafe-kafe disekitaran kota. Dua tahun belakangan ini kafe-kafe jaman now mulai menjamur di Ranai. Selain sebagai tempat kuliner, kafe juga berfungsi sebagai public space area untuk bersosialisasi, berkumpul bersama rekan dan sahabat, bahkan untuk sekedar beristirahat merenungi nasib misalnya.

Di Ranai, ada satu kafe yang baru saja dibuka sebelum Ramadhan kemarin. Kafe unik ini mengusung tema yang mahasiswa dan kekinian banget : NGOPI.


Woy udah pada NGOPI belooom? 

Sepertiga Malam namanya. Letaknya di jalan Pramuka, tepat berada di depan SMA Negeri 1 Bunguran Timur. Saya bukanlah termasuk penggila kopi, boleh dikata hanya penikmat sunyi dengan minuman dunia yang berasal dari biji ini. Namun rasa penasaran akan rasa kopi yang diracik oleh orang lokal ini membuat saya mendarat disini. Sambil kopi darat dengan teman-teman tentunya.
Kopi Darat di warung kopi
Kafe nya didesain sederhana, meja dan kursi disusun di dalam maupun di luar ruangan. Saat bulan puasa ini, Sepertiga Malam buka mulai dari jam 8 malam. Pemiliknya bernama Heri Sandi, rekan dan sodara ini merupakan lulusan Nautika Politeknik Negeri Pontianak angkatan 2009 yang banting stir jadi pengusaha. Ilmu tentang ikan beralih ke kopi, suatu keputusan yang tak biasa. Tipe-tipe orang yang suka tantangan dan suka dengan sesuatu yang beda. Good luck, bro!
Sepertiga malam, owner.
Ide didirikannya kafe ini dimulai dari dua tahun yang lalu, bermula dari hobi sang owner yang suka pelesiran di pulau-pulau di sekitaran Natuna. Lalu melakukan survey di beberapa desa untuk mencari kopi lokal, dan akhirnya ia temukan di desa Sabang Mawang, kecamatan Pulau Tiga Barat. Pemilihan nama Sepertiga Malam diambil karena memiliki filosofi mendalam, Sepertiga Malam juga merupakan waktu yang tepat untuk introspeksi diri dan mencari inspirasi.

Sepertiga Malam merupakan kafe yang memiliki konsep single origin kopi ini. Biji-biji kopi didatangkan dari Jogja ke Natuna. Berbagai varian kopi tersedia disini. Untuk saat ini tersedia kopi Arabika Mandaling, Arabika Gayo, Arabika Kerinci, Arabika Toraja dan Robusta Bali Pupuan. Metode penyeduhannya ada tubruk, V60, Vietnamdrip, Coolpresso dan Kopi Bakar. Lama penyeduhan sekitar 4 - 5 menit karena dilakukan secara manual.
Untuk minuman es lainnya ada Blue Berry, Bubble Gum, Vanila Latte, Strauberry, Coklat, Cappuchino, Greentea, Thaitea, Manggo Smoothy. Ada juga menu cemilan, yaitu pisang coklat, nugget pisang coklat strawberi, nugget coklat mix, kentang goreng original, dan kentang goreng balado. And fyi, menu dan desain interior kafe belumlah fix, akan ada upgrade-upgrade menu dan desain terbaru nanti yang akan ditambahkan. (-info valid dari owner).
Proses penyeduhan kopi
Saya memesan coolpreso es, lagi pengen dinginin kepala nih. Karena yang punya temen, jadi bisa bebas masuk ke dapurnya. Melihat langsung bagaimana kopi diracik. Keren. Bubuk kopi ditimbang dengan berat tertentu, juga diseduh dengan air panas mendidih dengan volume tertentu pula untuk menghasilkan cita rasa kopi yang luar biasa. Djossss! Ternyata penyajian manual ini juga punya arti tersendiri bagi sang owner, ia menyampaikan bahwa tantangan masyarakat dewasa ini adalah suka dengan hal yang instan. Oleh karena itu, penyeduhan kopi yang manual ini seakan-akan menyampaikan kepada pelanggan bahwa segala sesuatunya harus dengan proses. Agar mereka bisa menikmati dan paham saat menyeruput kopi yang telah disajikan ini ternyata memiliki perjalanan dan proses panjang sebelum berada ditangan para penikmat kopi.

Rasa kopi racikan orang lokal ini emang beda, ada melayu-melayu nya gitu, berdendang-dendang. Hehehe. Disajikan dingin juga tak kalah nikmatnya. Diskusi dengan sahabat sambil ngopi emang tak terasa waktu hingga larut malam. Ohya, tak seperti kebanyakan kafe lainnya, jangan harap kamu akan menemukan wi-fi di Sepertiga Malam. Ketika ditanya mengenai hal ini, jawaban sang owner adalah dengan tidak berfokusnya pandangan pada layar handphone, maka akan terbangun komunikasi-komunikasi yang bermanfaat. Dengan harap ide-ide dan solusi luar biasa akan tercetus bagi siapapun yang nongkrong dan berdiskusi di sini, dan membuat sesuatu untuk kemajuan daerah. Intinya di sini merupakan tempat berkumpulnya orang-orang dengan kreatifitas dibidangnya masing-masing, sambil menikmati citarasa kopi-kopi Nusantara racikan anak negeri...

So,
UDAH PADA NGOPI BELOOOM??

2 comments: