Siapa yang tak kenal Taman Batu Alif atau Alif Stone Park. Komplek bebatuan granit besar ini berada di Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur. Taman batu ini merupakan pelopor tempat wisata baru di Natuna. Sebelumnya masyarakat Natuna "hanya" mengetahui tempat wisata adalah pantai Teluk Selahang, Pantai Cemaga dan beberapa pantai lain yang sudah "tersedia". Namun Alif Stone Park ini menyajikan sajian yang berbeda, wisata bebatuan granit yang memang sudah ada sejak lama namun kurang maksimal dimanfaatkan. Bebatuan granit banyak tersebar di Natuna, baik di pantai maupun di gunung. Ukurannya beragam, mulai dari kecil hingga sebesar gedung.
Alif Stone Park, foto diambil tahun 2012 |
Alif Stone Park
merupakan salah satu dari sekian banyak hamparan batu granit di pantai
yang Natuna miliki. Saya ingat, ketika tahun 2004-2006 (mohon koreksi
jika keliru) saya melihat brosur taman ini di kantin sekolah. Media
promosi sederhana yang kala itu internet belum banyak yang mengenal,
apalagi di tempat saya. Taman Batu Alif dikelola oleh swasta, adalah
bapak Both Sudargo yang mengelola tempat tersebut. Beliau pandai betul membaca situasi potensi wisata di Natuna.
Saya
baru sadar, ternyata dulu saya pernah piknik di sini bersama
teman-teman, namun tempat ini belum seterkenal sekarang. Taman Batu Alif
terletak di Desa Sepempang, tidaklah sulit menemukan tempat ini, disisi
kanan jalan jika kita jalan dari pusat kota Ranai. Tumpukan bebatuan
yang besar yang menyambut perjalanan kita ketika akan memasuki Desa
Sepempang itulah lokasi Taman Batu Alif.
Penamaan Taman Batu Alif bukanlah tanpa sebab, adalah batu berukuran besar yang tegak berdiri layaknya huruf Alif, huruf pertama dalam susunan huruf bahasa Arab menjadi alasan tempat ini bernama Alif Stone Park. Saat saya pergi kesini untuk pertama kali dahulu yang ada hanya satu pondok kecil dan antara bebatuan dihubungkan semen menyerupai dinding. Tahun demi tahun berlalu, melalui media sosial saya memperhatikan Alif Stone Park sangat gencar melakukan perubahan disana-sini.
Penamaan Taman Batu Alif bukanlah tanpa sebab, adalah batu berukuran besar yang tegak berdiri layaknya huruf Alif, huruf pertama dalam susunan huruf bahasa Arab menjadi alasan tempat ini bernama Alif Stone Park. Saat saya pergi kesini untuk pertama kali dahulu yang ada hanya satu pondok kecil dan antara bebatuan dihubungkan semen menyerupai dinding. Tahun demi tahun berlalu, melalui media sosial saya memperhatikan Alif Stone Park sangat gencar melakukan perubahan disana-sini.
Monumen "woodhenge" Batu Alif. 😃 |
Tahun 2012
saya menyempatkan bermain di Taman Batu Alif ini, memang sudah banyak
perubahannya, saat itu era media sosial sudah bangkit sehingga Alif
Stone Park sudah banyak dikenal hingga keluar. Bahkan tempat ini
selalu menjadi tempat wajib yang dikunjungi peliput-peliput dari TV Nasional ketika sedang
meliput di Natuna. Tiap
kali mudik saya ingin sekali bermain kesini, namun karena waktu mudik
yang tidak lama, ditambah dengan banyaknya kegiatan, mengunjungi Alif Stone Park hanya tertulis dalam draft
yang tidak dicoret, karena tak kunjung didatangi. Baru kemarin, saat
mudik lebaran 2017 saya dan adik menyempatkan diri berkunjung kesana.
Taman Batu Alif benar-benar serius memake-up
dirinya, guna mendukung pesatnya perkembangan pariwisata di daerah Natuna,
serta menjadi alternatif wisata "Pantai Batu" yang saat ini sudah
banyak menunjukkan dirinya. Namun tak seperti yang lain, Taman Batu Alif
melakukan make upnya dengan matang. Setelah hampir 12 tahun
sejak promosinya yang pertama. Kini Taman Batu Alif menjadi taman batu
yang indah, disela-sela bebatuan dibuat jalan bagai lorong-lorong gua,
tanaman-tanaman hias dibudidayakan dan disusun sedemikian rupa layaknya
sebuah taman, pokoknya instagramable banget lah. Bahkan sudah ada homestaynya disini. Dengan fasilitas yang siap memanjakan kamu jika ingin menginap di Taman Batu Alif dengan biaya 800.000 per malam.
Kinipun di sekitaran taman sudah diberi pagar. Saat masuk, monumen Jungkong yang disusun ala-ala Stonehenge di Inggis sudah mengucapkan selamat datang kepada kita. Karena monumennya dari kayu bukan batu, bolehlah kita sebut dengan woodhenge, wkkwkwk. Berjalan masuk kedalam kita melewati gerbang yang instagramable, ada dua jalan setelah gerbang masuk, lurus menuju homestay, dan belok kanan untuk menuju taman. Kami memasuki taman (karena gak ada uang mau ambil homestay),
dan dikenakan biaya 5.000 perorang, untuk biaya perawatan dan
kebersihan katanya. Jumlah yang sepadan mengingat taman Batu Alif ini
sangat bersih dan tertata rapi.
Plang
penunjuk arah adalah objek yang pertama kali saya lihat ketika masuk.
Dari papan tersebut, terdapat papan-papan penunjuk lokasi-lokasi wisata
di 2 arah yang berbeda, satu arah ke taman kupu-kupu dan batu bertanya.
Arah yang lain menunjukkan ke arah bebatuan di pantai yang terdiri dari
kerangka paus, ayunan laut dan pemandangan pantai.
Saya memilih untuk menuju ke arah taman kupu-kupu dan batu bertanya terlebih dahulu, menyusuri bongkahan-bongkahan batu granit yang sudah alam "susunkan" dan melewati tanaman-tanaman hias yang tertata rapi dan indah, cahaya matahari menyelinap disela-sela daun kelapa yang batangnya tinggi menjulang. Tak sebegitu jauh dari simpang penunjuk arah tadi, ada tanah yang cukup luas, juga di sini tempat berakhirnya jalan semenisasi yang dibuat, ujung jalan dibuat bulat, serta ada panah penunjuk arah kesebuah bongkah batu yang "bertumpak", tulisannya adalah Asking Stone (Batu Bertanya).
Saya
mendekati batu itu sambil bertanya-tanya kenapa namanya batu bertanya?
Namun hanya selintas saja pertanyaan itu menggema direlung tanda tanya
saya, dan akhirnya sebuah tanya terjawab kenapa namanya batu bertanya. (bingung sendiri gueh nulisnya).
Batu Bertanya yang berada di taman Batu Alif ini hanya merupakan
beberapa tumpukan batu seukuran sedang, namun pahatan alami pada batu
tersebut menyerupai tulisan Allah dalam huruf arab. Mungkin inilah Batu
Bertanya itu ya. Kenapa namanya Batu Bertanya sementara tidak ada
tulisan atau tanda yang menunjuk ke arah atau simbol "tanya?", makanya
itu namanya batu bertanya. (bingung lagi kan). wes ah skip jek. Wkwkwk.
Setelah dari Batu Bertanya yang penuh tanda tanya serta membuat kita bertanya-tanya tadi, saya menuju ke arah pantai. Dari simpang tempat penunjukan arah tadi, menuju arah pantai dan kembali melewati lorong yang dibuat oleh tumpukan-tumpukan batu granit, melewati sisi homestay, dan kerangka paus. Konon kerangka ini berasal dari ikan paus (ya iyalah) yang mati terdampar di pantai Pengadah sekitar tahun 2007 lalu. Kerangkanya dipajang di sini. Setelah melewati tempat tadi, barulah pesona Batu Alif yang memanjakan mata dan terkenal itu tampak. Susunan bebatuan yang terhampar di lautan serta tumpukan-tumpukan batu berbagai ukuran menghiasi alam serta Pulau Senua yang nampak dari jauh menjadi pelengkap panorama alam di taman batu ini.
Antar bebatuan dibuat jembatan sebagai penghubung. Spot-spot foto yang instagramable dibuat untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke sini. Ayunan lautpun (yang memang sedang trend di beberapa tempat wisata pantai Indonesia) dibuat dengan dekorasi sederhana namun berkesan, di salah satu batu dipasang bendera merah putih. Lalu ada semacam hall of fame, gate kecil dibuat semacam frame foto dengan tulisan welcome to Alif Stone Park dengan latar belakang Batu Alif yang menjadi ikon utama.
Di sini
kita bisa berenang sepuasnya, namun hati-hati dengan jenis-jenis mahkluk
hidup yang menempel di bebatuan yang terendam laut, biasanya tajam dan
dapat melukai hati kaki. Ada juga penyewaan alat-alat snorkling
jika ingin menikmati surga bawah laut Natuna, dan juga penyewan kano
dengan biaya 2.5000/jam jika ingin bermain laut namun tak ingin
berbasah-basahan. Selain itu, dikala senja Batu Alif juga merupakan spot foto unik yang bertema sunset dan siluet. Sebuah tempat yang one for all banget di Natuna ini.
Setelah
mendapatkan beberapa gambar, dan berhubung mataharipun sudah beranjak
keperaduannya. Kami pun segera pergi karena malam sudah hampir tiba,
-pamali orang-orang tua dulu bilang kalau magrib masih di luar rumah-.
hhe. Belum puas memang, karena masih dibilang sebentar dan belum mencoba
semua fasilitas disini. Namun setidaknya bisa mengobati rasa pensaran
saya akan tersohornya taman Batu Alif yang melegenda ini. Juga ada bahan
untuk pamer dengan rekan-rekan di KalTim dan dimana pun tempat saya merantau nanti.
So, enjoy Natuna!!!
More info tentang Alif Stone Park, bisa langsung kepoin medsosnya di :
FB : facebook.com/alifstoneparknatuna/
IG : @alifstoneparknatuna
Telp : 0812 2605 8197
Penunjuk arah -ke hati mu- |
Tanaman hias, dan Batu Bertanya, serta lafadz Allah pada Batu Bertanya |
Saya memilih untuk menuju ke arah taman kupu-kupu dan batu bertanya terlebih dahulu, menyusuri bongkahan-bongkahan batu granit yang sudah alam "susunkan" dan melewati tanaman-tanaman hias yang tertata rapi dan indah, cahaya matahari menyelinap disela-sela daun kelapa yang batangnya tinggi menjulang. Tak sebegitu jauh dari simpang penunjuk arah tadi, ada tanah yang cukup luas, juga di sini tempat berakhirnya jalan semenisasi yang dibuat, ujung jalan dibuat bulat, serta ada panah penunjuk arah kesebuah bongkah batu yang "bertumpak", tulisannya adalah Asking Stone (Batu Bertanya).
Penampakan Homestay dari samping, dan Kerangka Ikan Paus. |
Setelah dari Batu Bertanya yang penuh tanda tanya serta membuat kita bertanya-tanya tadi, saya menuju ke arah pantai. Dari simpang tempat penunjukan arah tadi, menuju arah pantai dan kembali melewati lorong yang dibuat oleh tumpukan-tumpukan batu granit, melewati sisi homestay, dan kerangka paus. Konon kerangka ini berasal dari ikan paus (ya iyalah) yang mati terdampar di pantai Pengadah sekitar tahun 2007 lalu. Kerangkanya dipajang di sini. Setelah melewati tempat tadi, barulah pesona Batu Alif yang memanjakan mata dan terkenal itu tampak. Susunan bebatuan yang terhampar di lautan serta tumpukan-tumpukan batu berbagai ukuran menghiasi alam serta Pulau Senua yang nampak dari jauh menjadi pelengkap panorama alam di taman batu ini.
Ayunan Laut kekinian. |
-sepertinya hal yang menarik, untuk setiap tempat wisata di Natuna dipasang bendera Merah Putih, selain sebagai objek foto wisatawan, juga mendandakan setianya kita kepada NKRI, cieeileeh-
Spot foto instagramable |
Pesona Batu Alif |
Last, but not least, siluet sunset bareng adek puan semata wayang. Batu Alif. |
So, enjoy Natuna!!!
More info tentang Alif Stone Park, bisa langsung kepoin medsosnya di :
FB : facebook.com/alifstoneparknatuna/
IG : @alifstoneparknatuna
Telp : 0812 2605 8197
Jadi ingin rasanya pergi ke Alif Stone Park di natuna. Semoga ada rejeki dan waktu untuk ke sana. Artikel ini lengkap banget informasi mengenai tempat wisata Alif Stone Park. Perlu informasi detai mengenai tempat Alif Stone dan biaya perjalanan.
ReplyDeleteDeket aja gan, dari Pontianak. he
DeleteDepo & WD Tidak Pakai ribet di www.agenbola889.com bisa melalui WA BBM LINE & LiveChat
Deleteminimal depo 25ribu minimal wd 50ribu Sport Casino Poker BolaTangkas
BBM:AGB889 Line:Agenbola889 WA: +855313008889. Dengan CS Terbaik Agen taruhan Sport Casino dan Poker Bolatangkasnet
Pasaran Bola dan Prediksi bola
Bursa & Prediksi Liga Inggris 28 November 2018
Bursa & Prediksi English League Championship 29 November 2018
Kerenn, tempatnya
ReplyDeletekeren gan tempatnya , good job lanjutkan lah
ReplyDeleteSetelah membaca artikel ini, ingin rasanya pergi liburan kesana... Semoga bisa kesampaian 😀 thanks min infonya....
ReplyDeletePernah baca baca tentang batu alif ini saya gan ... kalo g salah luasnya 3hektar yaa , pemberian nama batu alif kalo g salah karena ada batu yang berdiri tegak berbentuk huruf hijaiyah ( Alif ). Bener ga siii ?
ReplyDeletethats right boskuuuu
Deletebatuan natuna emang keren
ReplyDeleteKaya tulisan arab yah alif.. Hehe
ReplyDeleteIni termasuk peninggalan sejarah yaa?
ReplyDeleteTermasuk fenomena geologi gan,
Deletebatu granitnya jutaan tahun
di kepulauan Natuna gan
ReplyDelete