Friday, August 18, 2017

Batu Alif, Pesona Bebatuan Granit di Bunguran Timur

Siapa yang tak kenal Taman Batu Alif atau Alif Stone Park. Komplek bebatuan granit besar ini berada di Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur. Taman batu ini merupakan pelopor tempat wisata baru di Natuna. Sebelumnya masyarakat Natuna "hanya" mengetahui tempat wisata adalah pantai Teluk Selahang, Pantai Cemaga dan beberapa pantai lain yang sudah "tersedia". Namun Alif Stone Park ini menyajikan sajian yang berbeda, wisata bebatuan granit yang memang sudah ada sejak lama namun kurang maksimal dimanfaatkan. Bebatuan granit banyak tersebar di Natuna, baik di pantai maupun di gunung. Ukurannya beragam, mulai dari kecil hingga sebesar gedung. 
Alif Stone Park, foto diambil tahun 2012
Alif Stone Park merupakan salah satu dari sekian banyak hamparan batu granit di pantai yang Natuna miliki. Saya ingat, ketika tahun 2004-2006 (mohon koreksi jika keliru) saya melihat brosur taman ini di kantin sekolah. Media promosi sederhana yang kala itu internet belum banyak yang mengenal, apalagi di tempat saya. Taman Batu Alif dikelola oleh swasta, adalah bapak Both Sudargo yang mengelola tempat tersebut. Beliau pandai betul membaca situasi potensi wisata di Natuna.

Saya baru sadar, ternyata dulu saya pernah piknik di sini bersama teman-teman, namun tempat ini belum seterkenal sekarang. Taman Batu Alif terletak di Desa Sepempang, tidaklah sulit menemukan tempat ini, disisi kanan jalan jika kita jalan dari pusat kota Ranai. Tumpukan bebatuan yang besar yang menyambut perjalanan kita ketika akan memasuki Desa Sepempang itulah lokasi Taman Batu Alif.

Penamaan Taman Batu Alif bukanlah tanpa sebab, adalah batu berukuran besar yang tegak berdiri layaknya huruf Alif, huruf pertama dalam susunan huruf bahasa Arab menjadi alasan tempat ini bernama Alif Stone Park. Saat saya pergi kesini untuk pertama kali dahulu yang ada hanya satu pondok kecil dan antara bebatuan dihubungkan semen menyerupai dinding. Tahun demi tahun berlalu, melalui media sosial saya memperhatikan Alif Stone Park sangat gencar melakukan perubahan disana-sini.  

Monumen "woodhenge" Batu Alif. 😃
Tahun 2012 saya menyempatkan bermain di Taman Batu Alif ini, memang sudah banyak perubahannya, saat itu era media sosial sudah bangkit sehingga Alif Stone Park sudah banyak dikenal hingga keluar. Bahkan tempat ini selalu menjadi tempat wajib yang dikunjungi peliput-peliput dari TV Nasional ketika sedang meliput di Natuna. Tiap kali mudik saya ingin sekali bermain kesini, namun karena waktu mudik yang tidak lama, ditambah dengan banyaknya kegiatan, mengunjungi Alif Stone Park hanya tertulis dalam draft yang tidak dicoret, karena tak kunjung didatangi. Baru kemarin, saat mudik lebaran 2017 saya dan adik menyempatkan diri berkunjung kesana.

Taman Batu Alif benar-benar serius memake-up dirinya, guna mendukung pesatnya perkembangan pariwisata di daerah Natuna, serta menjadi alternatif wisata "Pantai Batu" yang saat ini sudah banyak menunjukkan dirinya. Namun tak seperti yang lain, Taman Batu Alif melakukan make upnya dengan matang. Setelah hampir 12 tahun sejak promosinya yang pertama. Kini Taman Batu Alif menjadi taman batu yang indah, disela-sela bebatuan dibuat jalan bagai lorong-lorong gua, tanaman-tanaman hias dibudidayakan dan disusun sedemikian rupa layaknya sebuah taman, pokoknya instagramable banget lah. Bahkan sudah ada homestaynya disini. Dengan fasilitas yang siap memanjakan kamu jika ingin menginap di Taman Batu Alif dengan biaya 800.000 per malam.
Penunjuk arah -ke hati mu-
Kinipun di sekitaran taman sudah diberi pagar. Saat masuk, monumen Jungkong yang disusun ala-ala Stonehenge di Inggis sudah mengucapkan selamat datang kepada kita. Karena monumennya dari kayu bukan batu, bolehlah kita sebut dengan woodhenge, wkkwkwk. Berjalan masuk kedalam kita melewati gerbang yang instagramable, ada dua jalan setelah gerbang masuk, lurus menuju homestay, dan belok kanan untuk menuju taman. Kami memasuki taman (karena gak ada uang mau ambil homestay), dan dikenakan biaya 5.000 perorang, untuk biaya perawatan dan kebersihan katanya. Jumlah yang sepadan mengingat taman Batu Alif ini sangat bersih dan tertata rapi.
 
Tanaman hias, dan Batu Bertanya, serta lafadz Allah pada Batu Bertanya
Plang penunjuk arah adalah objek yang pertama kali saya lihat ketika masuk. Dari papan tersebut, terdapat papan-papan penunjuk lokasi-lokasi wisata di 2 arah yang berbeda, satu arah ke taman kupu-kupu dan batu bertanya. Arah yang lain menunjukkan ke arah bebatuan di pantai yang terdiri dari kerangka paus, ayunan laut dan pemandangan pantai. 
 
Saya memilih untuk menuju ke arah taman kupu-kupu dan batu bertanya terlebih dahulu, menyusuri bongkahan-bongkahan batu granit yang sudah alam "susunkan" dan melewati tanaman-tanaman hias yang tertata rapi dan indah, cahaya matahari menyelinap disela-sela daun kelapa yang batangnya tinggi menjulang. Tak sebegitu jauh dari simpang penunjuk arah tadi, ada tanah yang cukup luas, juga di sini tempat berakhirnya jalan semenisasi yang dibuat, ujung jalan dibuat bulat, serta ada panah penunjuk arah kesebuah bongkah batu yang "bertumpak", tulisannya adalah Asking Stone (Batu Bertanya).
Penampakan Homestay dari samping, dan Kerangka Ikan Paus.
Saya mendekati batu itu sambil bertanya-tanya kenapa namanya batu bertanya? Namun hanya selintas saja pertanyaan itu menggema direlung tanda tanya saya, dan akhirnya sebuah tanya terjawab kenapa namanya batu bertanya. (bingung sendiri gueh nulisnya). Batu Bertanya yang berada di taman Batu Alif ini hanya merupakan beberapa tumpukan batu seukuran sedang, namun pahatan alami pada batu tersebut menyerupai tulisan Allah dalam huruf arab. Mungkin inilah Batu Bertanya itu ya. Kenapa namanya Batu Bertanya sementara tidak ada tulisan atau tanda yang menunjuk ke arah atau simbol "tanya?", makanya itu namanya batu bertanya. (bingung lagi kan). wes ah skip jek. Wkwkwk.

Setelah dari Batu Bertanya yang penuh tanda tanya serta membuat kita bertanya-tanya tadi, saya menuju ke arah pantai. Dari simpang tempat penunjukan arah tadi, menuju arah pantai dan kembali melewati lorong yang dibuat oleh tumpukan-tumpukan batu granit, melewati sisi homestay, dan kerangka paus. Konon kerangka ini berasal dari ikan paus (ya iyalah) yang mati terdampar di pantai Pengadah sekitar tahun 2007 lalu. Kerangkanya dipajang di sini. Setelah melewati tempat tadi, barulah pesona Batu Alif yang memanjakan mata dan terkenal itu tampak. Susunan bebatuan yang terhampar di lautan serta tumpukan-tumpukan batu berbagai ukuran menghiasi alam serta Pulau Senua yang nampak dari jauh menjadi pelengkap panorama alam di taman batu ini.
Ayunan Laut kekinian.
Antar bebatuan dibuat jembatan sebagai penghubung. Spot-spot foto yang instagramable dibuat untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke sini. Ayunan lautpun (yang memang sedang trend di beberapa tempat wisata pantai Indonesia) dibuat dengan dekorasi sederhana namun berkesan, di salah satu batu dipasang bendera merah putih. Lalu ada semacam hall of fame, gate kecil dibuat semacam frame foto dengan tulisan welcome to Alif Stone Park dengan latar belakang Batu Alif yang menjadi ikon utama.
-sepertinya hal yang menarik, untuk setiap tempat wisata di Natuna dipasang bendera Merah Putih, selain sebagai objek foto wisatawan, juga mendandakan setianya kita kepada NKRI, cieeileeh-
Spot foto instagramable

Pesona Batu Alif
Di sini kita bisa berenang sepuasnya, namun hati-hati dengan jenis-jenis mahkluk hidup yang menempel di bebatuan yang terendam laut, biasanya tajam dan dapat melukai hati kaki. Ada juga penyewaan alat-alat snorkling jika ingin menikmati surga bawah laut Natuna, dan juga penyewan kano dengan biaya 2.5000/jam jika ingin bermain laut namun tak ingin berbasah-basahan. Selain itu, dikala senja Batu Alif juga merupakan spot foto unik yang bertema sunset dan siluet. Sebuah tempat yang one for all banget di Natuna ini.
Last, but not least, siluet sunset bareng adek puan semata wayang. Batu Alif.
Setelah mendapatkan beberapa gambar, dan berhubung mataharipun sudah beranjak keperaduannya. Kami pun segera pergi karena malam sudah hampir tiba, -pamali orang-orang tua dulu bilang kalau magrib masih di luar rumah-. hhe. Belum puas memang, karena masih dibilang sebentar dan belum mencoba semua fasilitas disini. Namun setidaknya bisa mengobati rasa pensaran saya akan tersohornya taman Batu Alif yang melegenda ini. Juga ada bahan untuk pamer dengan rekan-rekan di KalTim dan dimana pun tempat saya merantau nanti.
 
So, enjoy Natuna!!!








More info tentang Alif Stone Park, bisa langsung kepoin medsosnya di : 
FB : facebook.com/alifstoneparknatuna/
IG : @alifstoneparknatuna
Telp : 0812 2605 8197


14 comments:

  1. Jadi ingin rasanya pergi ke Alif Stone Park di natuna. Semoga ada rejeki dan waktu untuk ke sana. Artikel ini lengkap banget informasi mengenai tempat wisata Alif Stone Park. Perlu informasi detai mengenai tempat Alif Stone dan biaya perjalanan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Depo & WD Tidak Pakai ribet di www.agenbola889.com bisa melalui WA BBM LINE & LiveChat
      minimal depo 25ribu minimal wd 50ribu Sport Casino Poker BolaTangkas
      BBM:AGB889 Line:Agenbola889 WA: +855313008889. Dengan CS Terbaik Agen taruhan Sport Casino dan Poker Bolatangkasnet

      Pasaran Bola dan Prediksi bola
      Bursa & Prediksi Liga Inggris 28 November 2018
      Bursa & Prediksi English League Championship 29 November 2018

      Delete
  2. keren gan tempatnya , good job lanjutkan lah

    ReplyDelete
  3. Setelah membaca artikel ini, ingin rasanya pergi liburan kesana... Semoga bisa kesampaian 😀 thanks min infonya....

    ReplyDelete
  4. Pernah baca baca tentang batu alif ini saya gan ... kalo g salah luasnya 3hektar yaa , pemberian nama batu alif kalo g salah karena ada batu yang berdiri tegak berbentuk huruf hijaiyah ( Alif ). Bener ga siii ?

    ReplyDelete
  5. Kaya tulisan arab yah alif.. Hehe

    ReplyDelete
  6. Ini termasuk peninggalan sejarah yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Termasuk fenomena geologi gan,
      batu granitnya jutaan tahun

      Delete