Setelah pertama kali masuk ke Natuna pada tahun 1970an, masyarakat Natuna memiliki alternatif olahraga baru. Meski baru beberapa saja yang mengayunkan raket, sebab saat itu tenis masih dianggap sebagai olahraga kalangan menengah ke atas. Namun lambat laun tenis semakin mendapat tempat di hati masyarakat.
Lapangan pertama yang dibangun adalah lapangan di area Simpang Empat Ranai, yang kala itu memang merupakan pusat kota dan pusat pemerintahan. Lapangan ini dibangun pada tahun 1970an seiring dengan banyaknya proyek nasional dan penemuan lapangan minyak di laut Natuna.
Bekas Lapangan Tenis di Simpang Empat, Kota Ranai |
Di Pulau Bunguran Besar, giat tenis semakin terlihat. Seiring berjalannya waktu, lapangan tenis kian bertambah dengan dialihfungsikannya lapangan voli di SMPN 1 menjadi lapangan tenis, dan lapangan tenis di Lanud Ranai (Bandara).
Hadirnya banyak lapangan tenis membuat lapangan tenis di Simpang Empat sepi peminat, akhirnya lapangan tenis simpang empat dialihfungsikan menjadi lapangan bola voli. Pecinta tenis beralih bermain di lapangan SMP dan Lanud Ranai.
Saat ini, lapangan di Simpang Empat sudah beralih fungsi menjadi lapangan basket dan lapangan voli, dan lapangan SMPN 1 kembali menjadi lapangan bola voli dan bola basket yang digunakan siswa-siswi SMPN 1 untuk berolahraga.
Tahun 2000an, pemda Kabupaten Natuna membangun lapangan tenis di kampung Batu Kapal. Sebuah lapangan yang dibangun di dekat pantai dengan pemandangan bebatuan di laut berlatar belakang gunung Ranai. Giat tenis di lapangan milik pemda ini aktif mulai dari pembinaan junior hingga orang dewasa. Turnamen-turnamen lokal juga sering diadakan di lapangan yang akrab disebut dengan Lapangan BK/ Lapangan Batu Kapal ini.
Selama beberapa waktu, Lapangan BK menjadi sentral permainan tenis bagi warga Ranai dan sekitarnya. Hampir tiap hari digunakan, baik untuk bermain ataupun untuk latihan. Lapangan Tenis milik Pemda ini juga merupakan markas bagi Klub Tenis Batu Kapal.
Masih di tahun 2000an, para pecinta tenis di kantor Pengadilan Agama Kabupaten Natuna menginisiasikan sebuah lapangan tenis di belakang kantor yang beralamatkan di Sual. Saat ini lapangan tersebut akrab disebut dengan Lapangan PA, markas klub PTWP (Persatuan Tenis Warga Peradilan).
Saat lapangan milik Pemda di Batu Kapal direnovasi dengan menambahkan satu lapangan tambahan pada tahun 2019, Lapangan PA menjadi alternatif tujuan pecinta tenis di Natuna untuk beberapa saat. Dalam waktu yang "beberapa saat" itu pula dimanfaatkan dengan baik oleh pelatih-pelatih tenis untuk mengajarkan tenis pada masyarakat pecinta olahraga yang ingin mencicipi permainan ini. Hasilnya adalah berdirinya Klub Tenis JR yang kemudian berubah nama menjadi JRPA dan juga menjadikan lapangan PA sebagai markasnya.
"Demam tenis" merambah ke kota terapung. Sekitar tahun 2009/2010 lapangan Tenis dibangun di Sedanau, mengingat banyaknya peminat olahraga ini di pulau sebelah barat Bunguran tersebut. Dengan pembinaan yang baik, talenta-talenta petenis Natuna banyak hadir dari pulau Sedanau. Klubnya bernama Natuna Gemilang dan sering meraih juara pada turnamen tenis beregu di Natuna.
Tenis di Natuna semakin berkembang, dengan dibangunnya beberapa sarana pendukung dan juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Pada tahun 2017, seiring dengan diresmikannya Komposit Gardapati di Natuna, di dalam komplek satuan TNI AD yang beralamatkan di Desa Sepempang ini juga dilengkapi lapangan tenis.
Lapangan tenis Komposit merupakan lapangan tenis pertama yang menggunakan cat fleksi. Sebuah pelapis lapangan tenis yag banyak digunakan untuk lapangan outdoor. Saat lapangan milik Pemda direnovasi pada 2019, Dankomposit saat itu juga mengundang pecinta tenis Natuna untuk bermain di lapangan Komposit ini.
Dan pada tahun 2020, melihat bayaknya pecinta tenis di Natuna yang pada saat itu "menganggur" bermain tenis akibat faktor cuaca, salah seorang komandan TNI AU di Natuna mengubah sebuah hangar di bandara menjadi lapangan tenis. Ini merupakan lapangan tenis "indoor" pertama di Natuna. Selain digunakan oleh anggota TNI AU untuk olahraga, pecinta tenis di Natuna juga sering diundang oleh Danlanud untuk sama-sama bermain tenis di sini.
Peningkatan fasilitas juga disertai dengan kompetensi para pecinta tenis. Pengkab PELTI Natuna kerap mengadakan turnamen, mulai dari skala klub hingga kabupaten untuk menampung dan menyalurkan bakat petenis-petenis daerah. Dalam kesempatan lain, beberapa petenis Natuna juga kerap mengikuti turnamen yang diadakan di luar daerah, seperti Batam, Tanjungpinang, Pontianak, hingga Malaysia.
No comments:
Post a Comment