Secara geografis, letak Kabupaten Natuna berada di ujung utara bagian barat Negara Indonesia. Kepulauan Natuna merupakan pulau-pulau kecil yang terhampar di selatan laut Tiongkok. Letaknya yang agak “sedikit ke atas” tersebut membuat kabupaten Natuna menjadi salah satu kabupaten “terluar dan terdepan” yang dimiliki Indonesia. Tak jarang, bahkan ada yang mengira bahwa kepulauan yang kaya Migas ini merupakan bagian dari Negara Malaysia.
Letaknya yang berada di ujung Utara ini menjadikan Natuna bak penjaga pintu gerbang Kedaulatan Negara Indonesia. Kedaulatan laut merupakan prioritas, batas-batas dengan Negara tetangga dihitung dari pulau terluar, bila pulau yang menjadi titik awal pengukuran batas wilayah ini hilang, atau diambil asing, maka batas Negara pun akan bergeser. Kepulauan Natuna yang dikelilingi laut lepas menjadi batas langsung dengan Negara-negara di Asia. Ada Republik Rakyat Tiongkong, China Taipei, dan Vietnam di sebelah utara, Malaysia Timur dan Brunai Darussalam di sebelah Timur, Malaysia dan Thailand di sebelah barat. Keadaan seperti ini mengharuskan penanganan ekstra akan batas wilayah Negara. Dari 92 pulau-pulau kecil terluar penjaga perbatasan yang dimiliki Indonesia, Natuna memiliki 7 pulau diantaranya yang akan kita ulas berikut ini.
1. Pulau Tokongboro
Pulau ini terletak di sisi barat Pulau Bunguran, masuk dalam administratif kecamatan Pulau Laut. Pulau Tokongboro terdiri dari bebatuan dan bertebing curam, dengan titik tertinggi mencapai 7 mdpl, juga dijadikan sebagai titik dasar (TD.28) dan titik referensi (TR.28). Pulau ini tak memiliki pantai karena tepian pulau merupakan tebing curam yang langsung mengarah ke laut. Pulau Tokongboro merupakan penjaga batas paling barat yang dimiliki oleh Natuna, berbatasan langsung dengan Malaysia dan Thailand. Juga merupakan pulau terluar dengan letak paling jauh dengan akses paling sulit.
Akses menuju pulau ini sangat sulit, kita bisa menyewa kapal motor dan berangkat dari pelabuhan Penagi dalam waktu tempuh 12 jam dengan kecepatan rata-rata 5-7 knot. Akses lainnya bisa melalui Pulau Sedanau di kecamatan Bunguran Barat. Pulau yang tak berpenghuni ini memiliki satu menara suar sebagai penanda batas.
2. Pulau Semiun
Pulau Semiun merupakan satu dari sekian banyak gugusan pulau dalam wilayah administrasi Kecamatan Pulau Laut. Pulau ini berbentuk bukit, memiliki pantai dengan tebing-tebing curam dan salah satu sisinya terdapat mercusuar sebagai penanda wilayah NKRI, sekaligus menjadi tanda bagi nelayan yang melintas.
Pulau ini tak berpenduduk kecuali oleh penjaga suar. Kabar terakhir mengatakan Pulau Semiun dihuni oleh 2 kepala keluarga. Akses menuju pulau ini adalah dengan menyewa kapal motor dan berangkat Pulau Laut, atau dari Sedanau di Bunguran Barat, maupun dari Kelarik di kecamatan Bunguran Utara.
3. Pulau Sebetul
Pulau berbentuk oval ini termasuk dalam wilayah Desa Air Payang, Kecamatan Pulau Laut. Pulau ini menandakan wilayah batas NKRI dengan adanya mercusuar. Topografi pulau Sebetul terdiri dari pantai berteping curam dengan dasar perairan berbatu.
Tepian begitu rendah, semakin ketengah semakin tinggi, dengan tinggi pulau berkisar 1-3 mdpl. Akses menuju pulau ini tak terlalu sulit, karena banyak nelayan yang melakukan kegiatan penangkapan di sekitar pulau. Akses terdekat adalah dari Pulau Laut.
4. Pulau Sekatung
Pulau Sekatung merupakan pulau paling utara dalam gugusan Kepulauan Natuna. Masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Pulau Laut, Pulau Sekatung menjadi benteng terakhir kedaulatan NKRI di sebelah utara bagian barat. Pulaunya dikelilingi gugusan terumbu karang yang cukup lebar, vegetasi rendah menutupi pulau ini sehingga tampak hijau dari jauh. Menuju Pulau Sekatung sangat mudah, dari Ranai, ibu kota kabupaten Natuna, kita bisa ke Pulau Sekatung dengan rute Ranai – Binjai dengan transpotasi darat, lalu menyebrang ke Sedanau dengan speedboat, lanjut ke Pulau Laut dengan kapal motor. Atau rute lain dari Ranai - Teluk Buton (Bunguran Utara) dengan transportasi darat, lalu menuju Pulau Laut dengan transportasi laut.
Akses terdekat adalah dari Pulau Laut karena hanya terpisah selat Setakong dengan lebar 40 meter. Pulau paling utara ini terkenal dengan hasil lautnya yaitu ikan Napoleon dan berbagai jenis kerapu yang terkenal itu, serta komoditi lain yaitu teripang sebagai penunjang ekonomi masyarakat setempat. Di Pulau ini juga didirikan patung pahlawan Nasional dari Natuna, Datuk Kaya Wan Muhammad Dun yang tegak berdiri menghadap ke laut, seakan bersiap menghadang siapapun yang mengusik tapal batas NKRI wilayah utara ini.
5. Pulau Senua
Pulau Senua masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Bunguran Timur. Pulau dengan bentuk khas seperti orang hamil ini menyimpan pesona keindahan yang luar biasa. Pantai berpasir putih dan dikelilingi oleh terumbu-terumbu karang yang indah menjadikan pulau Senua primadona pariwisata andalan Kabupaten Natuna. Dibalik keindahan yang tersimpan di dalamnya, ternyata Pulau Senua merupakan pulau terluar yang dimiliki NKRI. Letaknya tak begitu jauh dari pulau Bunguran Besar yang ibukota Kabupaten Natuna berada disini, hanya terpisah oleh Selat Senua, dengan lebar sekitar 2 – 3 km.
Selain dekat dengan pulau induk Bunguran Besar, pulau ini juga merupakan tujuan wisata masyarakat Natuna maupun wisatawan domestik hingga mancanegara, sehingga akses menuju pulau ini sangatlah mudah, kita bisa menggunakan perahu nelayan atau speedboat raider milik TNI dengan jarak tempuh sekitar 10 sampai 30 menit. Pulau ini tak berpenghuni tetap, hanya ada beberapa orang yang tinggal untuk menjaga sarang burung walet dan mendiami rumah yang disediakan untuk keperluan wisata. Menara suar terletak di sisi pulau yang menandakan Pulau Senua sebagai pulau terluar Indonesia.
6. Pulau Subi Kecil
Pulau ini masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Subi yang berada dalam gugusan kepulauan Natuna bagian selatan dan menjadi tapal batas NKRI dengan Malaysia Timur. Pulau ini cukup luas dan dihiasi pasir putih dan bebatuan di tepi pantai. Dan di sisi lain, pulau ini ditumbuhi mangrove yang begitu lebat. Pulau ini memiliki ketinggian berkisar dari 1 sampai 3 mdpl.
Tak seperti pulau-pulau perbatasan lain yang sudah kita bahas. Pulau Subi Kecil merupakan pulau yang berpenghuni. Sebagian besar wilayah pulau ditanami kelapa oleh penduduk setempat. Kelapa merupakan komoditas utama pulau ini dan menjadi mata pencaharian penduduk selain nelayan. Menuju pulau Subi Kecil adalah dengan naik kapal mesin dari pelabuhan Penagi menuju Kecamatan Subi. Sebagai pulau terluar, pulau Subi Kecil memiliki mercusuar dan bangunan tertulis titik dasar dan titik refrensi.
7. Pulau Kepala
Pulau Kepala merupakan benteng paling timur yang dimiliki oleh Kepulauan Natuna. Berbatasan langsung dengan Malaysia Timur, Pulau ini memiliki mercusuar yang menandakan ia adalah pulau terluar penjaga batas daulat Negara. Pulau Kepala masuk dalam gugusan kepulauan Natuna Selatan, masuk dalam administrasi Desa Air Nusa, Kecamatan Serasan.
Akses ke pulau tak berpenduduk ini tidak sulit karena banyak nelayan yang melakukan kegiatannya di pulau ini. Hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan dari dermaga Serasan. Meskipun dekat dengan pulau induk, pulau ini jarang dikunjungi karena perairannya yang berombak, terlebih saat musim utara. Pulau Kepala ditumbuhi pohon-pohon kelapa yang padat dan belum dimanfaatkan, dan pulau ini memiliki karang yang cukup baik dengan persentase penutupan 85%.
Itu tadi ketujuh pulau terluar yang dimiliki oleh Kabupaten Natuna yang datanya saya sadur dari buku “Nusa Penjaga Indonesia” terbitan kompas. Ada yang sudah pernah pergi ke semua pulaunya? Sebagai anak Natuna khususnya, adalah baik bagi kita untuk mengetahui hal ini, sebagai bentuk perhatian dan cinta akan daerah sendiri serta Negara Indonesia.
Pulau-Pulau terluar Indonesia, via batasnegeri.com |
Pulau Penjaga Batas Natuna (titik-titik merah), Indonesia |
1. Pulau Tokongboro
Pulau ini terletak di sisi barat Pulau Bunguran, masuk dalam administratif kecamatan Pulau Laut. Pulau Tokongboro terdiri dari bebatuan dan bertebing curam, dengan titik tertinggi mencapai 7 mdpl, juga dijadikan sebagai titik dasar (TD.28) dan titik referensi (TR.28). Pulau ini tak memiliki pantai karena tepian pulau merupakan tebing curam yang langsung mengarah ke laut. Pulau Tokongboro merupakan penjaga batas paling barat yang dimiliki oleh Natuna, berbatasan langsung dengan Malaysia dan Thailand. Juga merupakan pulau terluar dengan letak paling jauh dengan akses paling sulit.
Pulau Tokongboro, via www.unc.edu |
2. Pulau Semiun
Pulau Semiun merupakan satu dari sekian banyak gugusan pulau dalam wilayah administrasi Kecamatan Pulau Laut. Pulau ini berbentuk bukit, memiliki pantai dengan tebing-tebing curam dan salah satu sisinya terdapat mercusuar sebagai penanda wilayah NKRI, sekaligus menjadi tanda bagi nelayan yang melintas.
Pulau Semiun, via: http://lifestyle.okezone.com |
3. Pulau Sebetul
Pulau berbentuk oval ini termasuk dalam wilayah Desa Air Payang, Kecamatan Pulau Laut. Pulau ini menandakan wilayah batas NKRI dengan adanya mercusuar. Topografi pulau Sebetul terdiri dari pantai berteping curam dengan dasar perairan berbatu.
Pulau Sebetul, via http://www.panoramio.com |
4. Pulau Sekatung
Pulau Sekatung merupakan pulau paling utara dalam gugusan Kepulauan Natuna. Masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Pulau Laut, Pulau Sekatung menjadi benteng terakhir kedaulatan NKRI di sebelah utara bagian barat. Pulaunya dikelilingi gugusan terumbu karang yang cukup lebar, vegetasi rendah menutupi pulau ini sehingga tampak hijau dari jauh. Menuju Pulau Sekatung sangat mudah, dari Ranai, ibu kota kabupaten Natuna, kita bisa ke Pulau Sekatung dengan rute Ranai – Binjai dengan transpotasi darat, lalu menyebrang ke Sedanau dengan speedboat, lanjut ke Pulau Laut dengan kapal motor. Atau rute lain dari Ranai - Teluk Buton (Bunguran Utara) dengan transportasi darat, lalu menuju Pulau Laut dengan transportasi laut.
Monumen Datuk Kaya Wan Muhammad Dun di Pulau Sekatung, via twiiter.com |
5. Pulau Senua
Pulau Senua masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Bunguran Timur. Pulau dengan bentuk khas seperti orang hamil ini menyimpan pesona keindahan yang luar biasa. Pantai berpasir putih dan dikelilingi oleh terumbu-terumbu karang yang indah menjadikan pulau Senua primadona pariwisata andalan Kabupaten Natuna. Dibalik keindahan yang tersimpan di dalamnya, ternyata Pulau Senua merupakan pulau terluar yang dimiliki NKRI. Letaknya tak begitu jauh dari pulau Bunguran Besar yang ibukota Kabupaten Natuna berada disini, hanya terpisah oleh Selat Senua, dengan lebar sekitar 2 – 3 km.
Pulau Senua dari Bukit Senubing |
6. Pulau Subi Kecil
Pulau ini masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Subi yang berada dalam gugusan kepulauan Natuna bagian selatan dan menjadi tapal batas NKRI dengan Malaysia Timur. Pulau ini cukup luas dan dihiasi pasir putih dan bebatuan di tepi pantai. Dan di sisi lain, pulau ini ditumbuhi mangrove yang begitu lebat. Pulau ini memiliki ketinggian berkisar dari 1 sampai 3 mdpl.
Pulau Subi Kecil dari Udara, via http://awalinfo.blogspot.co.id |
7. Pulau Kepala
Pulau Kepala merupakan benteng paling timur yang dimiliki oleh Kepulauan Natuna. Berbatasan langsung dengan Malaysia Timur, Pulau ini memiliki mercusuar yang menandakan ia adalah pulau terluar penjaga batas daulat Negara. Pulau Kepala masuk dalam gugusan kepulauan Natuna Selatan, masuk dalam administrasi Desa Air Nusa, Kecamatan Serasan.
Pulau Kepala, via http://infonusantara.co.id |
Itu tadi ketujuh pulau terluar yang dimiliki oleh Kabupaten Natuna yang datanya saya sadur dari buku “Nusa Penjaga Indonesia” terbitan kompas. Ada yang sudah pernah pergi ke semua pulaunya? Sebagai anak Natuna khususnya, adalah baik bagi kita untuk mengetahui hal ini, sebagai bentuk perhatian dan cinta akan daerah sendiri serta Negara Indonesia.
"Mun ukan itou, hapou agik yau?!"
Sebetulnya pengin lihat langsung kepulauan Natuna, yang jadi penentu batas wilayah NKRI. Penasaran, banytak nggak sih, orang solo backpacking ke Natuna? Soalnya kalau ke Pulau We di Aceh kan biasa tuh.
ReplyDeletejarang utk yang solo backpacking.. kalau rame2 ada sih beberapa... mohon maaf, mbak dari mana?
DeleteSaya sih tinggalnya di Jakarta. Sering dengar tentang Natuna. Tapi harus cuti lama kalau mau ke sana, nih.
Deletehttps://naldoleum.blogspot.co.id/2015/11/gimana-cara-ke-natuna.html
Deleteia, kalau mau puas sih 1 mingguan deh di Natuna nya. hhe
Gugling tentang Natuna dan ketemu blog ini. Salam kenal, Mas. Salah satu cita-cita saya nih bisa menginjakkan kaki di Natuna :-)
ReplyDeleteAyo ke natuna
ReplyDelete