Thursday, December 20, 2012

Sedanau, Kota Terapung di Natuna

Sedanau merupakan pulau di sebelah barat pulau Bunguran Besar. Ia merupakan ibukota dari Kecamatan Bunguran Barat, Natuna. Ada beberapa rute menuju kesana. Salah satunya yang sering digunakan masyarakat yakni rute dari Binjai (ini biasa di pakai oleh orang yang domisili di pulau Bunguran Besar). Perjalanan dari Binjai bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam dari pusat Kota Ranai. Setelah sampai di pelabuhan Binjai, segera menuju loket pembelian tiket speed boat. Jadwal keberangkatan Binjai - Sedanau hanya 2 kali dalam sehari, pagi dengan petang.

Perjalan ke Sedanau ditempuh kurang lebih 60 menit, diawal-awal perjalanan kita disuguhkan dengan pemandangan muara sungai lengkap dengan tumbuhan-tumbuhan mangrovenya. Ada juga melewati Pulau Pasir yang konon jika laut sedang surut, pasir akan "timbul" memanjang sejauh 2 kilometer. Saat setelah melewati muara sungai, baru kita disuguhkan dengan pemandangan pulau-pulau indah di sekitaran pulau Sedanau. Saat akan sampai di pelabuhan Sedanau, kita akan banyak melihat keramba ikan. Yap, ini menunjukkan bahwa nelayan merupakan mata pencaharian utama masyarakat Sedanau, disamping berkebun dan berdagang.
Pulau Pasir
Kota Sedanau merupakan kota terapung terbesar yang ada di Kabupaten Natuna, hampir 80% rumah-rumah penduduk berada di atas laut. Tak hanya rumah-rumah penduduk, penginapan, toko-toko bahkan masjid juga terletak di atas laut. Ini menjadikan Sedanau memiliki keunikan tersendiri. Layaknya tempat-tempat lain di Natuna, Sedanau memiliki bebrapa tempat wisata alam, budaya, dan sejarah. Salah satu wisata alam yang terkenal di Sedanau adalah Pantai Semarus / Pantai Pasir Marus, pantai dengan pasir putih dengan suasana yang nyantai banget ini bisa dinikmati dengan berkendara selama 15 menit saja dari Pelabuhan. 
Pantai Pasir Marus / Semarus, Sedanau
Sedanau juga merupakan saksi bisu atas dua peristiwa penting negara, yaitu tenggelamnya kapal penumpang KM. Djadajat dan jatuhnya pesawat yang membawa delegasi peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung. Sisa-sisa bangkai kapal maupun puing-puing pesawatnya masih bisa dilihat di laut sekitaran pulau Sedanau. Ini bisa dikembangkan untuk menjadi wisata bawah laut sekaligus sejarah, dimana pulau mungil ini menyimpan sebagian kecil dari sejarah Indonesia.
Sunset dan Sunrise di Sedanau

Sip lah, see you next post yak.

No comments:

Post a Comment