Friday, August 26, 2022

Silsilah Ulama Masjid Jamik Sabang Barat Midai (bagian 4)

---sambungan dari bagian 3---

10. Haji Sabki bin Haji Musa
Tulisan mengenai al-Fadhil Haji Sabkie bin Haji Musa saya dapat dengan menanyakan tentang beliau ke berbagai sumber, termasuk anak-anak, ponakan, cucu-cucu saudara yang pernah bertemu dengan beliau.
Sabki bin Musa
Nama lengkap beliau adalah Sabki bin Musa. Ayahnya, Haji Musa bin Kasim merupakan imam masjid Jamik Sabang Barat yang kedelapan. Sabki merupakan anak ke 5 dari 14 bersaudara. Beliau lahir pada 1 oktober 1931M / Jumadil ula 1349H.

Semasa hidupnya, beliau menuntut banyak ilmu dari berbagai guru. Selain ilmu agama sebagai bekal di akhirat, beliau juga banyak mempelajari ilmu pengetahuan lain sehingga beliau banyak menguasai ilmu pengobatan, hingga silat. Oleh saudara-saudara serta keturunan setelahnya, beliau disebut sebagai a multitalent person (orang yang banyak bakatnya). Bagaimana tidak, beliau pandai bersyair, mahir dalam seni silat, membacakan do'a tepung tawar, mengobati penyakit mata, sampai menjadi dukun beranak.
Kehebatan ilmu yang dimiliki oleh beliau diakui oleh rekan-rekan beliau semasanya. Bapak H. Wan Zawali, Ketua LAM Kepri-Natuna pernah mengatakan pada salah satu anak beliau:
"saya dengan ayahmu (H. Sabki) itu tak jauh berbeda ilmunya, semua bisa saya imbangi. Hanya satu saja yang saya akui keunggulannya, beliau bisa menjadi dukun beranak, dan saya tidak"
Masa muda beliau tinggal di rumah orang tuanya di kaki gunung Bakau atau biasa disebut dengan seghindeng Gunung Bakau. Adiknya (Faroek Musa) menceritakan bahwa Sabki Musa orang yang senang membaca, sehingga di rumah tersebut oleh ayahnya (Musa bin Kasim), hanya Sabki saja yang memiliki kamar, untuk beliau belajar. 
 
Saat sudah dewasa dan menikah, ia tinggal di gedung BKIA (di depan masjid Baiturrahman saat ini). Kemudian berpindah ke Kampung Gelam setelah mendapatkan sebidang tanah berkat bagi hasil pengelolaan tanah bersama rekannya yang bernama Dulah (atau biasa disebut dengan Cik Dulah). Di Kampung Gelam ini, Sabki Musa pelan-pelan memulai dakwahnya. Pertama-tama ia membangun Surau Kampung Gelam bersama teman-temannya. Adiknya, Faroek Musa yang membuat sketsa masjid. Sementara tukangnya adalah rekan-rekannya yang lain. 
Sabki Musa (kiri) berada di toko adiknya, Faruk Musa (kanan), tahun 1980an
Surau Kampung Gelam yang dibangun, berikutnya bernama Surau Al-Hidayah, dan sekarang sudah menjadi rumah wakaf yang lokasinya di seberang masjid Al-Hidayah Desa Air Putih saat ini. Di Surau Al Hidayah inilah Sabki Musa mengajarkan ilmu agama. Ia dan sang istri, Siti Zaleha, bersama dengan yang lainnya menjadi pengajar di surau tersebut, mulai dari wudhu, shalat, baca quran, wirid-wirid, hingga doa-doa lain.
Surau Kampung Gelam yang sudah menjadi rumah wakaf (kanan)
Di samping itu, ia juga banyak menimba ilmu dengan berbagai guru. Salah satu anak beliau menceritakan, bahwa beliau sering pergi keluar Pulau Midai untuk berguru kepada tetua-tetua di kampung seberang seperti Kelarik, Pulau Tiga, Subi, Serasan, dan tempat-tempat lainnya. Maka tak heran jika beliau menguasai banyak ilmu, mulai dari ilmu agama, seni, hingga pengobatan tradisional.

Keluarga dan keturunan
Al-Fadhil Haji Sabki Musa menikah dengan Siti Zaleha binti Haji Bujang (Haji Bujang merupakan imam masjid Jamik Sabang Barat Midai yang ke 4 yang pernah kita bahas pada tulisan sebelumnya). Dari pernikahan dengan Siti Zaleha, Haji Sabkie Musa memiliki 8 orang anak diantaranya Ramlah, Auzar, Baharudin, Rasidah, Salmah, Sabariah, Nurmalina dan Syamsul Bahar. Hingga saat ini, zuriyat dari Haji Sabki Musa dan Siti Zaleha Bujang sudah memiliki 30 cucu, 35 cicit, dan 2 orang piyut.
Anak-anak H. Sabki Musa dan Siti Zaleha
Wafatnya 
Al-Fadhil Haji Sabkie bin Musa wafat di Tanjungpinang, di rumah adik iparnya ketika hendak shalat fardu subuh. Beliau menderita "sakit di dalam perut" yang sudah diderita sejak lama, namun tidak terdiagnosa oleh medis. Beliau meninggal pada tahun 1995M dan dikebumikan di pemakaman umum Batu 8 Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.






No comments:

Post a Comment