Bercerita tentang pertemuan, tentu ada perpisahan yang mengikuti. Dua kejadian ini merupakan satu paket dalam kehidupan yang tak bisa dipisahkan. Hanya saja masih menjadi misteri soal waktunya, kapan hal itu akan terjadi. Yah begitulah hidup, barangkali.
Tentang Balikpapan, kota minyak ini merupakan salah satu dambaan para perantau untuk ditaklukan. Banyak perusahaan-perusahaan dan besarnya peluang untuk bekerja membuat kota ini kian hari semakin ramai dan padat didatangi oleh makhluk sosial yang bernama manusia dari berbagai penjuru negeri.
sumber : youtube.com |
Saya salah satunya.
Sejatinya, datang ke Balikpapan bukanlah keinginan saya sepenuhnya. Bermula dari dinas kantor pertengahan tahun 2015, Balikpapan merupakan daerah di Provinsi Kalimantan Timur yang pertama kali saya datangi. Sepadan, karena ia merupakan pintu masuk segala jenis transportasi utama ke bumi lumbung energi ini. Tidak lama di Balikpapan saat itu, dinas kantor hanya beberapa hari saja. Puncaknya adalah akhir 2015, dikuatkan dengan surat tugas dari kantor, saya dirotasi dari kantor pusat di Jakarta menuju Balikpapan untuk mengisi kekosongan karyawan pada unit bisnis yang baru dibentuk.
Saat itu perjalanan ke Balikpapan terasa berbeda, saya harus mengatur ulang mindset saya. Yang dulu hanya pergi dinas, namun sekarang adalah bakal menetap di Balikpapan dalam jangka waktu yang belum bisa ditentukan. Sebelum berangkat, saya sudah gugling dulu tentang kota ini, apa saja yang ada di dalamnya. Wisata, komunitas, transportasi, kost hingga biaya makan. Tak lupa juga saya menghubungi teman-teman alumni kampus yang barangkali ada yang bekerja dan berdomisili di Balikpapan.
Sejatinya, datang ke Balikpapan bukanlah keinginan saya sepenuhnya. Bermula dari dinas kantor pertengahan tahun 2015, Balikpapan merupakan daerah di Provinsi Kalimantan Timur yang pertama kali saya datangi. Sepadan, karena ia merupakan pintu masuk segala jenis transportasi utama ke bumi lumbung energi ini. Tidak lama di Balikpapan saat itu, dinas kantor hanya beberapa hari saja. Puncaknya adalah akhir 2015, dikuatkan dengan surat tugas dari kantor, saya dirotasi dari kantor pusat di Jakarta menuju Balikpapan untuk mengisi kekosongan karyawan pada unit bisnis yang baru dibentuk.
First time in Balikpapan, 2015 |
Ternyata Balikpapan juga menyenangkan, teman-teman kerja yang baru, tempat nongkrong baru, komunitas baru hingga keluarga baru saya dapati di sini. Dan dari Balikpapan pulalah, batu loncatan bagi saya untuk menjelajah beberapa tempat di Kalimantan. Sulawesi sebenarnya juga masuk dalam list, namun sampai pulang kampung ini belum pernah saya menjejakkan kaki di Pulau Rempah-rempah itu.
Teman dan Keluarga Baru
Saat membuka unit bisnis baru, perusahaan juga merekrut beberapa orang untuk dijadikan karyawan. Diutamakan yang berdomisili di Balikpapan dan sekitarnya. Setelah melalui berbagai proses, didapatlah Pak Bro Salim, Gilang, Jono, Ahmad, Arnold, Ardy, Nanda dan Indra, yang merupakan karyawan baru perusahaan dan menjadi partner kerjaku di Balikpapan. Mereka kesemuanya asyik dan gokil, mengerti sekali diriku sebagai satu-satunya "orang baru" di Balikpapan.
Partner Kerja |
Halan-halan |
Komunitas Baru
Indobarca Chapter Balikpapan. Ini merupakan komunitas pertama yang aku "susupi" ketika di Balikpapan. Sebagai pecinta -bukan fanatik- klub Catalan tersebut, aku selalu mencari komunitas ini di tempat dimana aku merantau setelah pertama kali bergabung di Indobarca Jogja saat kuliah dulu. Sebenarnya masih mencari komunitas Melayu Kepri di sini, namun belum juga menemukan titik terang. IBCB (Indobarca Chapter Balikpapan) pertama ku lihat lewat twitter, lalu chat adminnya. Singkat cerita langsung diajak ikut kopi darat (kopdar). Kopdar IBCB pertama dulu merupakan waktu yang pas, dimana saat itu anggota komunitas sedang rapat guna membahas musyawarah chapter. Berkat pengalaman organisasi saat kuliah dulu, aku dapat memberi beberapa masukan kepada peserta rapat yang 90% tidak kukenal, namun akhirnya akrab bak konco kentel.
Indobarca Balikpapan |
Ikatan Alumni Kampus, tetap menggema di udara |
Balikpapan : Batu Loncatan
Tercatat selama di Balikpapan, saya pernah mengunjungi -baik sekedar hang out maupun dinas- beragam tempat di Kalimantan. Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, Bontang, dan Berau, sudah ada jejak kakiku disana. Tanjung Tabalong dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Barito Timur di Kalimantan Tengah. Bahkan sampai menetap di Tarakan, lalu jalan-jalan ke Tanjung Selor dan Pulau Bunyu di Kalimantan Utara.
Masjid Agung Penajam Paser Utara, 2017 |
Pasar Terapung, Sungai Barito, Banjarmasin, 2016 |
Situs Sejarah PD II, Peningki Lama, Tarakan, 2017 |
----------
Balikpapan, mungkin ceritanya belum usai, namun untuk saat ini kuanggap telah selesai. Barangkali sejenak menutup buku, untuk kelak akan terbuka lagi dengan lembaran baru. Sebab hidup adalah tentang menghargai masa lalu, menghadapi saat ini, dan bergerak maju menuju perjalanan baru.
Dari Perbatasan Utara Indonesia,
Balikpapan, Terimakasih.
No comments:
Post a Comment