Sunday, April 3, 2016

Review Film : Jurassic World (2015)

Jejeeeeeng, bagi penikmat film Jurassic, kehadiran film ini sangatlah ditunggu-tunggu. Film ini menyegarkan dahaga para pecinta film dino yang hits banget sekitar 20 tahun yang lalu ini. Hanya saja film ini dibuat dengan teknologi super canggih. Dan dinosaurusnya lebih nyata terlihat. Karakter film ini masih diambil berdasarkan novel ciptaan orang yang sama, Michael Crichton. Dan sutradara film Jurassic yang dulu, Steven Spielberg menjadi eksekutif producer di film ini. Sedangkan sutradaranya dipercayakan pada Colin Trevorrow. Film ini dibintangi oleh Chris Pratt, Bryce Howard, Nick Robinson, Ty Simpkins, Irrfan Khan, Vincent D'Onofrio, BD Wong, dll. Sebelum melanjutkan reviewnya, baca dulu nih sinopsisnya yah.
via www.slashfilm.com
Cerita ini bersetting sekitar 20 tahun setelah tragedi di Isla Nublar (Jurassic Park). Belasan tahun setelah tragedi di Isla Nublar, taman ini kembali dibuka dan dikunjungi puluhan ribu pengunjung. Termasuk dua orang keponakan Claire (Bryce Howard), sang penanggung jawab Jurassic Wolrd, yakni Zach (Nick Robinson) dan Gray (Ty Simpkins). Claire dan investor merasa bosan dengan makhluk yang itu-itu saja. Masrani (Irrfan Khan), sang investor memberi izin untuk membuat makhluk hibrida untuk menambah keseruan di taman tersebut agar menarik pengunjung yang lebih banyak, namun tanpa perhitungan yang matang. Maka diciptakanlah dinosaurus dengan memadukan berbagai macam DNA baik binatang purba maupun binatang saat ini, maka terciptalah dinosarus "modern" yang mereka namakan Indominus Rex.

Dilain cerita, Owen (Chris Patt), yang merupakan seorang tentara dipercayakan untuk melatih raptors, sejauh ini ia sudah berhasil "menghubungkan" dirinya dengan empat dino tersebut. Namun rekannya yang sesama tentara Hoskins (Vincent D'Onofrio) memandang ini dengan cara lain, ia ingin menjadikan mereka sebagai senjata hidup guna membantu tentara dalam perang.

Kekacauan terjadi ketika Indominus Rex keluar dari kandang dan membunuh apa saja yang bergerak dan ini akan mengancam keselamatan puluhan ribu pengunjung. Claire yang khawatir dengan keselamatan ponakannya meminta bantuan Owen untuk mencari dan menyelamatkan mereka. Kekacauan makin parah ketika Indominus Rex memasuki kandang Pterodactyl dan membuat mereka keluar dari sarangnya dan menyerang para pengunjung. Usulan Hoskins untuk menggunakan raptors guna memburu Indominus Rex ini akhirnya disetujui oleh Owen dan ia memimpinnya. Namun usaha tersebut gagal karena sang Indominus Rex bisa berkomunikasi dengan para raptors yang akhirnya berbalik menyerang tim Owen. Owen menyelamatkan diri, dan kembali bersama Claire dan dua ponakannya. Mereka menyelamatkan diri ke pusat laboratorium di taman.

Sempat hampir diserang raptor namun akhirnya ikatan antara Owen dan raptor kembali "terjalin". Sementara Indominus Rex juga akan menyerang mereka, para raptor ini menyerang Indominus Rex namun pertarungan tidak seimbang. Claire akhirnya berinisiatif mengeluarkan T-Rex dari kandangnya untuk "membantu" raptor menyerang Indominus Rex, epic battle terjadi disini, setelah lama bertarung akhirnya Indominus Rex kalah dengan sekali serangan oleh Mosasaurus, sang dino air.
Epic Battle


Lanjutan Review. 
Film ini seperti menggabungkan cerita-cerita jurassic sebelumnya. Ada beberapa adegan yang hampir sama dengan film-film jurassic sebelumnya. Adegan dua ponakan Claire datang berkunjung hampir sama konsepnya dengan cucu-cucu Hammond yang berkunjung di film Jurassic Park, karakter Gray juga hampir sama dengan Tim yakni selalu tertarik dengan dinosaurus, sedangkan karakter Zach boleh dibilang sama dengan Lex pada bagian tidak interested dengan binatang ini. Adapula adegan saat tim keamanan InGen memburu Indominus Rex, sama saat tim InGen memburu T-rex pada film The Lost World : Jurassic Park. Ada adegan saat Owen dikepung oleh raptor hampir sama dengan saat Dr. Grant dikepung Raptors di Jurassic Park III, meski "cara" selamatnya yang berbeda. Adegan saat T-rex melawan Indominus Rex juga mengingatkan kita dengan pertarungan antara T-Rex melawan Spinosaurus Aegypticus di Jurassic Park III. Bedanya di Jurassic Park III si T-Rex mati, tapi disini si lawannya yang mati, itu juga dengan "bantuan" Mosasaurus. John Hammond sepertinya mendapat kehormatan dengan dibuatnya patung perunggu diruangan utama laboratorium, nama laboratorium ini juga diberi dengan nama beliau. Ada juga adegan yang menunjukkan gedung lama Jurassic Park dengan beberapa isi nya yang masih bisa berfungsi.

Dinosaurus baru yang dikenalkan di film ini adalah Mosasaurus, sang dinosaurus air yang memakan Indominus Rex, juga Pteranodon dinosaurus bersayap dengan Pterodactyl. Para raptor yang selalu nampil disetiap film Jurassic, dan T-Rex tentunya, meski mendapat jatah waktu nampil yangsedikit, namun kedatangannya membuat film ini menjadi seru, kaya superhero gitu deh. Epic battle. T-Rex juaranya. :D



Lanjutan.
Sepertinya bakal ada ni lanjutannya, dan memang bakal ada kayanya, akan dirilis 2018. Namun jalan ceritanya belum bisa ditebak. Lanjutannya ini ditandai dengan dibawanya embrio-embrio oleh Dr. Henry Wu (BD Wong) ke suatu tempat. Dr. Henry Wu adalah kepala laboratorium Jurassic World dan merupakan satu-satu pemain dari Jurassic Park (1993) yang bermain difilm ini.
Dr. Henry Wu (BD Wong) Jurassic Park (1993) kiri, dan Jurassic World (2015) kanan.



Kutipan-kutipan difilm ini antara lain:

Jurassic World mengingatkan betapa kecilnya kita. (Masrani)

Lebih baik berusaha hari ini daripada berjanji dihari esok (Karen)

Hewan yang dibesarkan dalam isolasi tak selalu berfungsi benar (Owen)

Monster adalah istilah yang relatif, bagi burung kenari, kucing adalah monster, kita hanya terbiasa menjadi kucing. (Dr. Henry Wu)

No comments:

Post a Comment