Wednesday, February 10, 2016

Sejarah Kota Balikpapan, Kota Minyak yang Kubangun, Kujaga dan Kubela

Menjadi perantau kadangkala mengasyikkan, kadang juga tidak, terganung kondisi dompet dan mood kita. Tapi jika kita selalu bersyukur, akan banyak kita dapati sisi positif dari menjadi seorang perantau. Salah satunya adalah bertambahnya wawasan dengan mengunjugi tempat-tempat baru, mengenal banyak orang, budaya, tipikal dan lainnya. Saya memulai merantau saat memutuskan untuk berkuliah di Jogja, kemudian lanjut ke Jakarta untuk bekerja, dan saat ini saya berada di Balikpapan. Nah, kali ini saya mencoba sedikit mengulas tentang sejarah kota yang akan menjadi "rumah" saya ini. Yah, setidaknya untuk beberapa waktu kedepan. 

Balikpapan merupakan salah satu dari tiga Kota Madya (dua yang lain adalah Samarinda dan Bontang), dan sebagai kota tersebar kedua (setelah Samarinda) yang berada di bawah provinsi Kalimantan Timur. Kota Balikpapan yang terletak di bagian timur-selatan dari provinisi terkaya di Indonesia ini memiliki luas kurang lebih 503 km2 atau sekitar 0.24% dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah utara, Selat Makassar di sebelah selatan dan timur, dan Kabupaten Penajam Paser Utara di sebelah barat.
Lambang dan Arti Lambang Kota Balikpapan
Kota ini mendapat julukan sebagai Kota Minyak (Banua Patra) karena hasil buminya yang melimpah, ada Kilang Minyak besar milik PT. Pertamina yang mengolah minyak-minyak yang diambil dari daerah di sekitar Balikpapan. Selain minyak, perusahaan-perusahaan tambang dan sawit juga banyak bersarang di kota yang mempunyai semboyan Kota Beriman (Bersih, Indah, Aman dan Nyaman) ini. Ada juga yang menyebut Balikpapan sebagai Bumi Manuntung, saya belum dapat menemukan sumber dari kata yang terdapat di logo Kota Balikpapan ini.

Maskot kota Balikpapan adalah Beruang Madu (Helarctos malayanus), salah satu dari sekian banyak spesies beruang yang ada di dunia. Beruang Madu merupakan hewan yang dilindungi, dan di Balikpapan, dibuat kawasan perlindungan khusus untuk hewan langka ini. Balikpapan juga memiliki banyak motto, diantaranya adalah Balikpapan Kubangun, Kujaga, Kubela : Kubangun dengan amal, Kujaga dengan iman, Kubela dengan do'a. Dan Balikpapan Madinatul Iman : Pusat Peradaban Berbasis Iman.

Asal Usul Nama Balikpapan
Sudah banyak ngegugling diinternet untuk mencari asal muasal nama Balikpapan ini. Kebanyakan mengarah pada beberapa sumber cerita, yuk liat :
  1. Menurut legenda, asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai. Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan) dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama “Jenebora”. Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai “Baliklah – papan itu” atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan).
  2. Suku Paser Kuleng (suku asli Balikpapan) adalah keturunan kakek dan nenek bernama Kayun Kuleng dan Papan Ayun. Sehingga daerah sepanjang Teluk Balikpapan oleh keturunannya disebut Kuleng-Papan atau artinya Balikpapan (dalam bahasa Paser, Kuleng artinya Balik).
  3. Ilustrasi Suku Paser Kuleng, via getborneo.com
  4. Dalam legenda lain juga disebutkan asal usul Balikpapan, yaitu dari seorang putri yang dilepas oleh ayahnya seorang raja yang tidak ingin putrinya tersebut jatuh ke tangan musuh. Sang putri yang masih balita diikat di atas beberapa keping papan dalam keadaan terbaring. Karena terbawa arus dan diterpa gelombang, papan tersebut terbalik. Ketika papan tersebut terdampar di tepi pantai ditemukan oleh seorang nelayan dan begitu dibalik ternyata terdapat seorang putri yang masih dalam keadaan terikat. Konon putri tersebut bernama Putri Petung yang berasal dari Kerajaan Pasir. Sehingga daerah tempat ditemukannya dinamakan Balikpapan.
  5. Legenda lain menceritakan tentang terbaliknya perahu yang membawa hasil bumi berupa papan-papan untuk pembangunan istana di sekitaran Teluk milik Putri Aji Tatin (Putri Raja Aji Muhammad, Raja yang memerintah di Tanah Pasir), daerah teluk merupakan hadiah pernikahan yang diberikan sang ayah kepada sang putri dan suaminya (Putra Bangsawan dari Kutai). Perahu terbalik karena dihantam gelombang besar saat berlayar di teluk dan menghantam pulau karang kecil hingga hancur, muatan perahu yang berupa papan-papan hanyut ke laut, dan sebagian terdampar di teluk. Putri Aji Tatin dan suaminya amat bersedih atas musibah yang menimpa panglima dan orang-orang kepercayaannya. Untuk mengenang peristiwa tersebut, maka wilayah teluk tempat perahu itu terbalik dinamakan Balikpapan, yaitu dari kata balik dan papan. Sementara itu, karang tempat terhempasnya perahu itu semakin lama semakin besar sehingga menjadi sebuah pulau. Hingga kini, pulau itu disebut Pulau Tukung yang berasal dari kata tokong, yaitu tokong para awak perahu yang patah akibat terhempas di karang.

Balikpapan dari Masa ke Masa
  1. Masa Kesultanan Kutai Kartanegara
    • Daerah Balikpapan dan Balikpapan Seberang (Penajam) merupakan bagian dari wilayah negara dependen Kesultanan Kutai. Sejak sekitar tahun 1636, daerah Kalimantan Timur pada umumnya termasuk negara bagian Kutai, negara bagian Paser dan negara bagian Berau diklaim sebagai wilayah mandala negara Kesultanan Banjarmasin. Pada 13 Agustus 1787, Sunan Nata Alam menyerahkan kedaulatannya atas sebagian besar Kalimantan kepada perusahaan VOC, yang kemudian diperbarui lagi pada tanggal 4 Mei 1826 pada masa Sultan Adam. Setelah itu Kalimantan pada umumnya menjadi wilayah negara Hindia Belanda. Tahun 1844, bekas negara bagian Kutai secara resmi mendapat pengakuan sebagai negara dependensi di dalam negara Hindia Belanda. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, Kutai termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8 Tahun 1855, Kutai merupakan sebagian dari de zuid- en oosterafdeeling van Borneo yang beribukota di Banjarmasin.
  2. Masa Hindia Belanda
  3. Kantor BPM di Balikpapan, via www.pinterest.com
    • Dengan ditemukannya sumber-sumber minyak di daerah Balikpapan dan daerah sekitarnya (Samboja, Sanga-Sanga dan Muara Badak), pemerintah Hindia Belanda akhirnya membeli wilayah ini dari Sultan Kutai Kertanegara serta dibangun beberapa fasilitas untuk mendukung usaha-usaha pertambangan khususnya perminyakan dengan mendirikan kilang minyak, kantor operasi serta perumahan pegawai (sisa-sisa usaha pembangunan Hindia Belanda dapat dilihat dari permukiman para staf Pertamina). Aktivitas perminyakan ini juga membantu perpindahan penduduk terutama para pekerja dari Jawa dan Sulawesi, serta dari berbagai daerah. Saat itu perusahaan minyak yang dikenal adalah BPM, Shell dan KPM. Wilayah Balikpapan pada tahun 1930 itu meliputi Balikpapan Seberang (Penajam). 
  4. Masa Pendudukan Jepang
  5. Bunker Jepang di Balikpapan, via kebudayaan.kemdikbud.go.id
    • Pada masa Perang Dunia II, Jepang mengincar wilayah ini sebagai batu loncatan mengadakan serangan ke Jawa. Pada tanggal 23 Januari 1942, armada Jepang di bawah pimpinan Shizuo Sakaguchi merebut Balikpapan dari tangan pasukan Sekutu dan Hindia Belanda. Wilayah Balikpapan saat itu meliputi Balikpapan Seberang (Penajam). Nilai strategis kota Balikpapan juga diperhitungkan tentara sekutu, pada tahun 1945 tentara sekutu di bawah komando Australia merebut kota ini dari tangan Jepang pada pertempuran 26 Juni-15 Juli 1945 dalam usaha merebut kembali wilayah yang jatuh ke tangan Jepang.
  6. Republik Indonesia 
    • Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia agak terlambat sampai di kota ini, sekitar tahun 1945-1946 melalui pekerja BPM yang datang dari Jawa dalam rangka rehabilitasi kilang minyak yang hancur akibat perang yang dilanjutkan dengan pernyataan rakyat di Lapangan FONI. Namun karena Belanda berniat menguasai kembali kota ini maka terjadi peperangan yang berlanjut sampai pada pertempuran Sangatta. Pada masa pengakuan kedaulatan tahun 1949, wilayah ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia Serikat yang berlanjut kepada Republik Indonesia

Hari Jadi Kota Balikpapan
Hari jadi Kota Balikpapan ditetapkan pada tanggal 10 Februari. Penetapan ini berdasarkan pada hasil Seminar Sejarah Balikpapan pada tanggal 1 Desember 1984. Tanggal 10 Februari ditetapkan bukan tanpa alasan, adalah peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 10 Februari ini bagi perkembangan kota Balikpapan, tepatnya tahun 1897 yang merupakan tanggal pengeboran sumur minyak pertama di Balikpapan bernama Mathilda yang dilakukan atas kerja sama antara J.H. Menten dengan Mr. Adams dari Firma Samuel dan Co. Hingga akhirnya sumur minyak Mathilda tersebut menjadi rebutan para penjajah, karena menjadi rebutan akhirnya sumur tersebut di hancurkan oleh pihak Belanda agar tidak ada yang bisa "menikmati" sumur tersebut. Sampai saat ini di sumur Mathilda itu dipasang monumen x-mas tree sebagai penanda eksistensi sumur tersebut, monumen kecil ini ini terletak di jalan Yos Sudarso, di pinggir jalan Minyak dalam Komplek Pertamina Balikpapan, tak jauh dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
Monumen Sumur Mathilda, via situsbudaya.id
Sedangkan penetapan Balikpapan sebagai Kotamadya dibawah provinsi Kalimantan Timur adalah berdasarkan Undang-Undang RI no 27 tahun 1959 tanggal 4 Juli 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9). Dan tanggal 21 Januari 1960 di merupakan tanggal permulaan berdirinya pemerintahan  Kotamadya Balikpapan, dengan walikota pertama adalah bapak H.A.R.S. Muhammad (1960–1963).






Sumber-sumber refrensi :
http://balikpapanku.id/asal-usul-dan-misteri-nama-balikpapan/
https://histori.id/legenda-asal-mula-kota-balikpapan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Balikpapan
http://www.klikbalikpapan.co/berita-5075-di-balik-layar-lahirnya-motto-dan-semboyan-balikpapan.html
http://www.getborneo.com/kota-balikpapan/
http://balikpapanku.id/hari-jadi-kota-balikpapan-berasal-dari-pengeboran-sumur-minyak-mathilda/
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/51518/uu-no-27-tahun-1959

4 comments:

  1. Terimakasih min infonya... Pembahasanna detail sekali min kereen... Dari istilah julukan kota, asal muasal nama balikpapan samapai latar belakang sejarahnya dikupas dlm satu artilel ini.... Respect 👍

    ReplyDelete
  2. Jadi yang mana yang benar om ??? Kok bisa beda2 presepsinya yaaa.... saya lebih setuju dengan papan yang kembali itu om

    ReplyDelete
  3. Sejarah point ke empat lebih masuk akal gan heheehe

    ReplyDelete