Thursday, June 25, 2015

Natuna di Goyang Gempa?

Udara pagi masih menyelimuti bumi Borneo ketika saya turun ke lantai satu untuk menyantap sahur di Ramadhan hari ke 8 ini. Setelah makan, seperti kebiasaan kebanyakan orang Indonesia yang tak bisa lepas dari gadget nya, saya pun berbuat demikian, hanya sekedar mengecek akun-akun media sosial yang saya miliki. Pandangan terhenti saat membuka BBM dan melihat recent update rekan-rekan di BBM yang mengatakan ada gempa, gempa di Natuna, kampung halaman saya. Inti dari private message di recent update rekan-rekan BBM saya adalah telah terjadi getaran mirip gempa disertai dengan suara gemuruh pada tanggal 25 Juni 2015 pukul 01.22 dinihari, sesaat sebelum santap sahur.


Hal ini sangat mengejutkan saya, dari yang telah saya pelajari tentang ilmu kebumian, kepulauan Natuna sangat aman dari gempa karena tidak terletak di jalur lempeng tektonik. Lalu getaran apa yang yang dirasakan hampir seluruh pesisir timur pulau Bunguran ini?

Peta Lempeng Tektonik Indonesia, via ciloty-brotherhoodz.blogspot.com
Saya mencoba mencari tahu apakah ada faktor lain yang menyebabkan getaran tersebut. Berdiskusi dengan kawan-kawan di Ranai yang merasakan langsung, berdiskusi dengan teman-teman jurusan geologi di kampus, hingga mencari tau informasi diinternet. Banyak dugaan yang muncul, mulai dari gempa tektonik, aktivitas pengeboman di laut, hingga sampai ke hal-hal yang mistis (Indonesia banget).

Jika itu dikatakan gempa, maka kita harus pahami dulu beberapa jenis gempa berikut ini :
(sumber : rovicky.wordpress.com)

1. Gempa Tektonik, adalah gempa yang berasal dari pergerakan lempeng bumi. Bergeraknya lempeng-lempeng atau kerak bumi. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi. Karena gesekan antar lempengan ini menyebabkan gempa, ini yang paling sering terjadi selama ini.

2. Gempa Vulkanik, sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.

3. Gempa Runtuhan, biasa juga disebut dengan terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.

4. Gempa Jatuhan, biasanya disebabkan oleh meteor. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13 km akibat kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.

5. Gempa Buatan, adalah gempa yang dibuat oleh manusia, bisa karena suatu percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut, ledakan dinamit di bawah permukaan bumidan aktivitas-aktivitas lain.

 

Dari kelima poin di atas, hal yang mungkin terjadi dan menyebabkan getaran di daerah Ranai dan sekitarnya adalah :
  1. Gempa Buatan, karena aktivitas nelayan yang mengebom di laut.
  2. Gempa Runtuhan, dimana hal ini pernah terjadi di Desa Ceru, Kecamatan Bunguran Timur Laut beberapa tahun lalu.
  3. Gempa Tektonik, meskipun kemungkinan sangat kecil karena letak kepulauan Natuna yang jauh dari lempeng tektonik.

semoga bermanfaat. :)

No comments:

Post a Comment