Konferensi Tingkat Tinggi negara Asia Afrika (KTT AA) yang ketiga berlangsung di Jakarta dan Bandung pada tanggal 19 - 24 April 2015 kemarin. Kali ini KTT itu dihadiri oleh 106 Negara yang terdiri atas 21 pemimpin negara, 80 wakil pemimpin negara (wakil
presiden/perdana menteri), dan sisanya merupakan utusan khusus dan
pejabat tingkat tinggi. Selain itu, sepuluh organisasi
internasional juga akan hadir dalam pertemuan tingkat tinggi KAA, antara
lain PBB, Uni Afrika, ASEAN, Bank Pembangunan Asia (ADB), Liga Arab,
dan South Center.
Hasil dari KTT AA ini antara lain disepakatinya tanggal 24 April sebagai Hari Asia Afrika, juga dinobatkannya Kota Bandung sebagai Ibukota Solidaritas Asia Afrika, kota Bandung dipilih karena di Kota tersebutlah semangat Asia Afrika terbentuk. Di Konferensi Asia Afrika ini pula kembali diserukan mengenai kemerdekaan Palestina. Untuk diketahui, KTT Asia Afrika yang diadakan pada tahun 1955 silam didasari oleh rasa senasib sepenanggungan negara-negara yang pernah di jajah dan negara-negara yang baru saja merdeka. Oleh karena itulah dukungan atas Kemerdekaan Palestina ini merupakan agenda yang harus direalisasikan pada saat pertemuan tingkat tinggi Asia Afrika di Bandung, mengingat hanya Palestina saja yang belum merdeka di seluruh Asia Afrika.
Bercerita tentang Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrik (KTT AA) ini, seperti yang sudah saya ceritakan pada artikel sebelumnya, Natuna mempunyai ikatan yang kuat dalam sejarah mengenai KTT Asia Afrika, yaitu jatuhnya pesawat Kashmir
Princess, sebuah pesawat carteran milik Air India berjenis Lockheed
L-7492A, lepas landas dari Bandara Kai Tak, Hong Kong, pada 11 April
1955. Sebelumnya, ia mengisi bahan bakar dan menjalani pemeriksaan rutin
usai menempuh perjalanan dari Bombay, India. Pesawat ini membawa delegasi dari
China, juga wartawan dari berbagai negara, yang akan menghadiri
Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Rencananya, pesawat itu pula yang
akan mengangkut Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri China Zhou
Enlai.
Kashmir Princess, via historia.id |
Sekira
lima jam perjalanan, pada jam tujuh malam, kru mendengar ledakan. Api
berhembus ke arah lubang tangki bahan bakar nomor tiga. Dengan cepat
pilot mematikan mesin nomor tiga, menyisakan tiga mesin yang
menggerakkan pesawat. Dalam waktu sepuluh menit, situasi memburuk.
Penumpang ngeri melihat api mulai melahap sayap pesawat dan membayangkan
kematian di depan mata. Asap juga memasuki kabin dan kokpit. Kru sempat
mengirimkan sinyal bahaya; memberi tahu posisi mereka di atas Kepulauan
Natuna, sebelum radio terputus.
Buku Kashmir Princess, karya A. S. Karnik, salah satu awak pesawat yang selamat.
via trivia.serendip.in |
Bangkai Pesawat ketika diangkat, via fly.historicwings.com |
Tak
ada pilihan bagi pilot kecuali mencoba mendaratkan pesawat di laut.
Para kru mengeluarkan jaket pelampung dan membuka pintu darurat. Pesawat
menghujam ke laut. Sayap kanan menghantam air terlebih dahulu, merobek
pesawat menjadi tiga bagian. Enam belas orang tewas. Tiga orang selamat yaitu :
- Anant Shridhar Karnik, teknisi perawatan pesawar Air India International Cooperation;
- Dixit, kapten perwira pertama;
- J.C. Pathak navigator penerbangan .
Capt D. K. Jatar, salah satu korban yang gugur dalam insiden tersebut. via fly.historicwings.com |
Kesemua korban, dibantu oleh para penduduk setempat setelah kurang lebih sembilan jam terombang ambing di laut. Korban yang selamat kemudian dibawa ke Singapura, kemudian dibawa ke Mumbai oleh kapal Angkatan Laut Inggris atas perintah Pandit Nehru. Atas pertolongan penduduk setempat itulah, Presiden Soekarno mengundang mereka untuk datang ke Istana Negara,
Presiden Soekarno bersama dengan Penduduk Natuna yang membantu menyelamatkan korban Pesawat Kashmir Princess.
|
Pesawat tersebut jatuh di perairan di sebelah barat Pulau Bunguran Besar, diantara pulau Jalik dan Pulau Penganak, sebagian bangkai pesawat yang tidak terangkut masih bisa dilihat ketika air sedang surut.
sumber :
http://www.tempo.co
http://news.detik.com
http://warofweekly.blogspot.com
Artikel yg menarik....salam kenal dari orang bandung. Senang bisa blogwalking kesini
ReplyDeleteSalam,
Butik Komputer
trimakasih Megan Fox, salam dari anak Rantau.. :)
DeleteTerima kasih yang sebesar besarnya kepada Penulis/admin dari saya sebagai anak dari salah satu penyelamat pesawat Kashmir Princess (Alm M. Musa), besar harapan saya semoga Bangsa ini lebih menghargai jasa beliau beliau yang telah mengaharumkan Nama Bangsa...!!!
ReplyDeletesenang sekali bisa mengenal ibu, salam kenal dari kami. Komunitas pecinta sejarah dan budaya melayu Natuna.. semoga nanti kita bisa sharing lebih banyak ye.
DeleteKarena Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tidak melupakan SEJARAH.
ReplyDeleteMudah"an ke depannya Bangsa kita tercinta ini lebih menghargai Para Pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga dan mengharumkan Nama besar NKRI di mata Dunia, Aaaamiin
ReplyDelete