Pada postingan kali ini kesempatan ni, saya akan ulas tentang batu. Kita mengetahui bahwasanya di Natuna ini khususnya di Pulau Bunguran banyak terdapat batu-batuan beragam ukuran. Ade Batu Sindu yang sudah terkenal, Batu Alif yang menyimpan potensi besar, Batu Kapal, Batu Kasah, Batu Rusia, Batu Gajah, hingga Batu Mayat, banyak lagi lah. Nah, pemberian nama-nama dari batu tersebut juga memiliki latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari cerita rakyat, kejadian, sampai peristiwa sejarah. Jom kita ulas satu-persatu. Kali ini yang kita bahas adalah Batu Rusia dulu ya.
Tentang Batu Rusia
Batu Rusia adalah salah satu peninggalan bersejarah yang dimiliki
Kabupaten Natuna. Situs ini terletak persis di pinggiran jalan menuju
Desa Sepempang, kurang lebih tiga kilo meter dari Kota Ranai. Atau 10
menit jika ditempuh dengan sepeda motor atau mobil. Tepatnya berada di
Dusun Beringin Jaya, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur. Google map.
Keberadaan Batu Rusia di sana mencatat bukti sejarah tentang
orang-orang Rusia yang pernah ada di wilayah itu beberapa tahun silam.
Kabarnya, sekoci orang-orang Rusia terdampar di sana karena kapalnya
menabrak karang di laut Natuna setelah dihajar ombak besar. Untuk
menandai keberadaannya, mereka mencorat-coret, membuat tulisan semacam
grafiti di atas batu tersebut.
Persisnya, cerita warga sekitar,
Batu Rusia ini bermula pada saat terjadi peristiwa pecahnya kapal milik
Rusia yang kandas di depan Pulau Senoa. Kapal Rusia itu memuat 40 orang
penumpang termasuk tiga perempuan. Setelah terombang-ambing dan berjuang
ke luar dari kapal yang tenggelam itu, mereka akhirnya selamat dan
berhasil mendarat di Desa Sepempang, yang tidak jauh dari Pulau Senoa.
Kemudian, mereka berduyun-duyun menuju ke Ranai untuk meminta bantuan
tokoh masyarakat setempat bernama Datok Kaya A. Rasid. Karena kebetulan
saat itu Ranai tengah panen padi, maka segala kebutuhan makanan
orang-orang Rusia itu dijamin oleh Datok Kaya A. Rasid.
Saat berada
di Ranai dan Desa Sepempang itulah, orang-orang Rusia itu sebelum
kembali ke tanah airnya, menyempatkan diri menulis kata-kata di Batu
Rusia menggunakan belati mereka. Beberapa kata yang terukir oleh mereka
di batu itu di antaranya adalah kalimat berbahasa Indonesia “Selamat
Tinggal” serta gambar dan lambang “USSR” dalam ukuran yang cukup besar.
Terdapat juga tulisan berbahasa Rusia “bre-che” yang bermakna cukur
janggut, “zambiar” yang berarti ular, serta “kuku-rasa” yang artinya
gandum. Tulisan-tulisan itu hingga kini masih bisa ditemukan di sana,
meski sebagian sudah terlihat kabur.
Batu Rusia |
Bentuk batunya sendiri mirip seperti buritan kapal tangker yang
membelakangi pantai. Sekarang di kelilingi oleh pagar besi bulat
stainless antikarat. Diapit oleh batu-batu besar lain yang berbentuk
unik, cukup membuat penasaran kita untuk mendekati dan memanjatnya
karena di atas batu-batu itu juga ditumbuhi pepohonan liar dengan
akarnya yang berjuntaian hingga ke bawah. Sangat artistik dan unik untuk
dijadikan objek foto.
Lima puluh meter dari lokasi ini, kalau sudah cukup puas
melihat-lihat Batu Rusia, kita bisa melihat kawasan pantai yang indah
berpasir putih dan berair jernih. Anda bisa mandi atau berenang di sana.
Jadi, sembari berwisata sejarah, Anda juga bisa sekalian berwisata
pantai kalau mengunjungi Batu Rusia. Ya, sekali jalan, dua kesenangan
bisa direngkuh.
Tidak diperlukan akomodasi untuk menjelajahi Batu
Rusia ini. Tapi silakan saja mendirikan tenda kalau ingin bermalam,
yakni di lokasi sekitaran pantai. Jangan lupa bawa perlengkapan untuk
mendirikan tenda, seperti tali temali, lampu penerangan, sleeping bag,
baju hangat, lotion antiserangga, dan lainnya.
Lokasinya dekat
dengan Kota Ranai, jadi tidak perlu bekal yang berlebih bila ingin
mengunjungi Batu Rusia. Apalagi dari Batu Rusia, pemukiman penduduk bisa
ditempuh dalam hitungan menit, sangat dekat. Apa-apa mudah dibeli di
sana kalau memang Anda kekurangan bekal makan atau minum.
sumber : Tulisan Edi Sutrisno,
http://haluankepri.com/jejak/36058-hikayat-batu-rusia-natuna-1.html
http://haluankepri.com/jejak/36058-hikayat-batu-rusia-natuna-2.html
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete