Topografi
Secara ilmiah (menurut wikipedia) memiliki arti studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami, dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal (Ilmu Pengetahuan Sosial). Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan kata topografi berawal dari bahasa Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia
yang berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu
bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal
seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian.
Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini.
Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya
perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Juga digunakan untuk kebutuhan konstruksi sipil, pekerjaan umum dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail.
Berdasarkan kondisi topografinya, Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Daerah berbukit-bukit bisa ditemukan di hampir tiap pulau-pulau yang ada di Natuna. Titik tertinggi di Natuna adalah puncak Gunung Ranai yang ada di Kecamatan Bungruan Timur (1.035 mdpl). Sementara gunung yang lain terdapat di Pulau Serasan. Pulau Midai memiliki topografi berbukit dan berpantai landai. Pulau Sedanau juga memiliki topografi berbukit-bukit. Daerah Natuna memiliki vegetasi berupa pepohonan kelapa di daerah tepian pantai, tanaman mangrove di daerah muara sungai, serta batang pohon belian (pohon besar) yang banyak dijumpai di daerah dataran tinggi di Natuna.
Bukit Batu, di Setengar. |
Ketinggian wilayah antara kecamatan cukup beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 1.035 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 2 sampai 5 meter. Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus.
Bebatuan Granit di Batu Sindu |
Iklim dan Cuaca
Iklim dan cuaca di Kabupaten Natuna sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret
sampai dengan bulan Juli, ketika
angin bertiup dari arah utara. Curah hujan rata-rata berkisar 137,6
milimeter dengan rata-rata kelembaban udara sekitar 83,17 persen dan
temperatur berkisar 27,10 celcius. Sedangkan musim hujan terjadi pada bulan
September – Februari, ketika angin bertiup dari arah timur dan
selatan. Curah Hujan rata-rata pertahun berkisar ± 1.726,3 mm dengan
kelembapan udara sekitar 82% dan temperatur berkisar 27,5º C.
Cuaca mendung, via areakepri.com |
Tapi belum lama ini iklim dan cuaca di Natuna agak sedikit berubah dan
terkesan tak menentu. ini mungkin di karenakan efek dari Global
Warming.
Geografis
Geografis
1.Wilayah Perairan dan Pesisir.
Secara teritorial, sejauh 12 mil laut dari garis pangkal pantai terluar dianggap sebagai wilayah Kabupaten Natuna (Indonesia), artinya kapal asing mempunyai hak untuk lewat dengan aman
dalam perairan ini dengan dibatasi oleh alur lintas lautan yang sudah
ditetapkan sebagai SLOC 1 (Sea Lane of Communication). Sedangkan berdasarkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
ditetapkan jarak maksimum 200 mil laut dari garis pangkal pantai
terluar, di dalamnya Indonesia mempunyai kekuasaan hukum terhadap
eksploitasi dan pengawasan lingkungan sumber daya laut yang ada.
2. Wilayah Daratan.
Berdasarkan Peta geologi bersistem Indonesia, kondisi geologi Kabupaten Natuna terdiri dari Pulau-pulau yang dikelilingi oleh terumbu karang (coral reef) dan tersusun dari endapan permukaan batuan sedimen. Secara Umum kondisi geologi Kabupaten Natuna terdiri dari
formasi-formasi aluvial, batuan granit, mafik dan ultramafik, diorit,
andesit, rajang dan bijang, endapan pantai, batuan plutonik dan
vulkanik. Sedangkan berdasarkan Tofografi Kabupaten Natuna terdiri dari tanah berbukit dan gunung batu. Puncak tertinggi di Gugusan Kepulauan Natuna adalah Gunung Ranai
(1.035 mdpl). Dataran rendah dan landai pada umumnya terdapat
dipinggiran pantai. Kondisi Tanah secara umum dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu tanah
mineral dan organik. Tingkat Kesuburan Tanahnya Berdasarkan kriteria
yang ditetapkan oleh Pusat Penelitian Tanah (PPT) tergolong rendah
hingga sedang.
3. Hidrologi.
Keberadaan hidrologi di Kabupaten Natuna dapat di lihat dari 2 hal,
yaitu : air permukaan dan air Tanah. Air permukaan yang terdapat di
wilayah Kabupaten Natuna berupa sungai-sungai dan air terjun. Di gugusan
kepulauan Natuna umumnya terletak di sekitar gunung Ranai, seperti sungai Ranai,
Ngusang, Sarang Batunagis, Batu Kilang, Jemengan, Siman dan Senipak.
Kedalaman muka air tanah yang terdapat di Kabupaten Natuna umumnya
berkisar antara 1-3 m di wilayah dataran dan di wilayah tofografinya
berbukit sekitar 1-7 m.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Natuna
natuna.org
No comments:
Post a Comment