Midai merupakan nama sebuah pulau sekaligus nama kecamatan yang berada di Kabupaten Natuna. Letaknya berada di sebelah selatan pulau Bunguran Besar -map-. Pulau mungil ini sebenarnya memiliki satu teman -bak planet Pluto dengan satelit alami Charan nya- adalah pulau Timau namanya. Namun letaknya pun sangat jauh dari Midai, sehingga Pulau Midai sering dibilang sendiri di tengah-tengah laut Natuna.
Secara geografis, di sebelah utara Pulau Midai berbatasan dengan pulau Bunguran. Di Sebelah selatan, berbatasan dengan kepulauan Tambelan (Kabupaten Bintan). Di sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Subi, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Luas pulau Midai ± 18 km dan dapat dikelilingi dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor. Seperti masyarakat Natuna pada umumnya, mata pencarian masyarakat di sana adalah menjadi nelayan, berdagang dan berkebun.
Pulau yang di
kelilingi Laut China Selatan ini hanya memiliki pelabuhan kecil yang
hanya bisa di singgahi kapal perintis. Untuk Kapal-kapal besar seperti
KM. Bukit Raya yang melayani rute pelayaran di Kabupaten Natuna
tidak bisa merapat di pelabuhan, yang menyebabkan kapal harus berlabuh jangkar agak jauh ke
tengah laut untuk menunggu penumpang yang datang dengan
pompong-pompong (perahu bermesin) kecil.
Pulau
Midai terkenal dengan penghasil kopra sejak zaman Kesultanan Riau
Tahun 1886, selain itu Midai juga memiliki catatan sejarah dengan adanya
Koperasi Tertua di Indonesia, yaitu Koperasi Ahmadi & CO yang oleh Bung Hatta dinyatakan sebagai Koperasi yang tertua di Indonesia.
Sepanjang kita mengelilingi pulau Midai terdapat nama-nama kampung seperti Sabang Barat, Sabang Muduk, Batu Belanak, Air Kumpai, Air Salor, Tanjung Lampung, Air Bunga, Bakau Besar, Bakau Kecil, Jambat, Arung Limau, Suak Midai, Pian Tumu, Sebelat, Air Putih, Air Pancur, Pian Rumput, Tanjung Keramat, Suak Besar, dan lain-lain.
sumber : natuna.org
No comments:
Post a Comment