Thursday, April 1, 2021

Eksotisme Pulau Maguk, Pulau Kecil di Bunguran Utara

Saya mengakui, sebagai putra daerah, masih banyak tempat indah di Natuna yang belum saya datangi. Keterbatasan waktu, gerak, dan kesempatan, merupakan sekian banyak dari faktor penyebabnya. Tempat-tempat indah yang banyak saya eksplor cenderung di wilayah timur pulau Bunguran saja karena berdekatan dengan domisili saya. Sementara di sisi barat pulau ini masih tersimpan banyak potensi keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan. 

Pulau Maguk contohnya. Ia merupakan satu dari sekian banyak pulau indah yang ada di wilayah barat pulau Bunguran. Secara administrasi, Pulau Maguk (di peta disebut dengan Pulau Semarago) masuk dalam wilayah Kecamatan Bunguran Utara. Saya belum menemukan asal usul pemberian nama Maguk atau Semarago untuk pulau ini.

Persiapan berangkat

Menggunakan transportasi laut adalah satu-satunya jalan untuk sampai ke Maguk. Perjalanannya bisa kita bisa memulai dari pelabuhan-pelabuhan yang ada di Kelarik atau di sekitaran Kecamatan Bunguran Utara. Kami memulainya dari pelabuhan Tanjung Bakdai Desa Kelarik. Sebuah pelabuhan utama untuk keluar masuk masyarakat menuju pulau-pulau di sekitaran Kelarik, seperti Pulau Sedanau, Pulau Selaut, Pulau Seluan, hingga Pulau Laut.

Pulau Maguk dari kejauhan

Perjalanan dari pelabuhan Tanjung Bakdai menuju Pulau Maguk menghabiskan waktu kurang lebih 45 - 60 menit perjalanan, tergantung jenis mutur (perahu mesin). Mengarungi laut, melewati pulau-pulau, serta pemandangan menakjubkan Tanjung Payung menjadi teman selama perjalanan. Kalau beruntung, kamu akan dapat bonus lumba-lumba yang jadi "penunjuk arahnya".

Pulau Maguk adalah pulau kecil berbentuk lonjong. Ia memiliki luas kurang lebih 2 hektar, bisa dikelilingi dengan berjalan kaki. Pulau Maguk memiliki pasir putih, ada hamparan pasir putih di sisi selatan pulau yang biasa dijadikan lokasi untuk berkemah. Selain itu, hampir 40% pulau ini juga ditumbuhi oleh tanaman dan pepohonan. Jadi, sah gedoh (jangan khawatir) kepanasan jika mengunjungi Maguk. 

Pulau Maguk

Pulau Maguk juga dipagari oleh bebatuan karang. Sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi tekong (kapten kapal) yang membawa mutur berukuran besar untuk melewati karang-karang ini menuju pulau Maguk. Gugusan karang-karang memang banyak tersebar di sekitaran Pulau Maguk.

Sebelah utara, pulau ini berbatasan dengan karang Semapi, karang yang memiliki banyak kisah dan cerita. Sebelah timur kita disuguhi dengan pemandangan pulau Seluan. Sedangkan di sebelah barat, pulau Buton dan daratan pulau Bunguran terhampar sejauh mata mata memandang. Dan di sebelah selatan, pulau-pulau kecil miliki kecamatan Bunguran Utara akan terlihat dari kejauhan.

Menikmati pulau Maguk bisa dilakukan dengan berbagai cara. Namun, berkemah adalah salah satu yang direkomendasikan, bisa mengeksplor lebih banyak Maguk dan sekitarnya. Saat petang, senja di ufuk barat akan memamerkan keindahannya dengan pancaran jingganya yang mempesona. Saat malam tiba, taburan bintang di langit akan menjadi objek yang sayang untuk dilewati. Mainkan sedikit pengaturan di kamera atau android package kit di gawai anda, maka susunan-susunan galaksi dan formasi apik cahaya di langit akan menjadi pemandangan alam yang topcer!

Night mode

Bagi yang suka memancing, laut di sekitaran menjadi "bank" ikan yang menunggu kamu untuk "tarik tunai" saja. Ohya, jika beruntung, kamu bisa bertemu penyu. Benar, pulau Maguk merupakan tempat yang dipilih oleh penyu untuk bertelur, menelurkan generasi-generasi penjaga laut berikutnya. 

Amaran!
Jangan mengambil telurnya, biarkan ia menetas dan berkembang biak, yew. Lebih baik lagi dibudidayakan. Maka akan banyak benefit yang didapatkan ketimbang menjual semua telur-telur penyu.

Saat fajar tiba, matahari terbit akan jadi suguhan selanjutnya. Cahaya dari balik daratan pulau Bunguran akan muncul secara perlahan. Semakin meninggi, hingga secara penuh menyinari bumi. Kegiatan lain yang bisa dilakukan saat pagi hari adalah mencari remis, sejenis kerang kecil yang "bersembunyi" dibawah pasir pantai yang dekat dengan laut. Remis biasanya dijadikan lauk oleh sebagian masyarakat Natuna.

Matahari pagi

Selain itu, berenang menikmati karang-karang yang menjadi pagar alami Maguk juga boleh dicoba. Memang, tidak semua karang ini hidup, banyak yang sudah mati dan rusak. Namun di spot-spot tertentu, kita bisa menemukan karang-karang indah yang memanjakan mata.

Pulau Maguk, meskipun kecil namun memiliki potensi wisata yang patut dikembangkan, wisata alam, wisata bahari, wisata edukasi, merupakan jenis wisata yang bisa dikembangkan di pulau ini. Dan tentunya bisa menjadi destinasi wisata baru di Natuna.

See you, Maguk.

 


1 comment:

  1. Pulau yang sangat Eksotis, dan pantainya sangat indah sekali... Mantap

    ReplyDelete