Wednesday, December 19, 2018

Jalan-jalan ke Agrowisata Karoengan, Cara Lain Menikmati Liburan di Tarakan

Mendapat predikat kota Industri tak membuat Tarakan mengenyampingkan sektor lain untuk dikembangkan. Pariwisata salah satunya, pulau kecil ini memiliki banyak tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan. Kebanyakannya wisata sejarah, mengingat Tarakan dulu merupakan saksi bisu perang dunia kedua. Selebihnya adalah wisata pesisir tepi laut, pantai, dan kawasan konservasi mangrove. Namun ada juga cara lain untuk menikmati liburan akhir pekan di Tarakan, tempatnya di Agrowisata Karoengan, wisata berbasis pertanian dan perkebunan ini pertama adanya di Tarakan. Letaknya di Karungan, Desa Mamburungan, Tarakan Timur. -map-

Awalnya saya mengetahui tempat ini dari salah seorang rekan, lalu gugling mencari refrensi. Namun tak banyak informasi mengenai tempat ini di laman mbah gugel. Dan baru kemarin saya berkesempatan untuk mengunjunginya. Banyak jalan menuju lokasi ini, dan saya memulainya dari tempat tinggal di pusat kota menuju Kampung Empat melewati Islamic Center Kota Tarakan. Dari jalan utama akan ada baliho penunjuk arah menuju ke Karungan masuk dan belok ke sebelah kanan. Setelah berjalan sekitar 1 km beloklah ke kiri ketika menemukan Y junction. Ikuti jalan tersebut, sampai menemukan gapura disebelah kiri jalan yang menandakan kita sudah sampai. 
Gapura masuk Lokasi Agrowisata
Saya menggunakan sepeda motor, sengaja melambatkan laju kendaraan agar bisa sambil menikmati perjalanan. Tanaman mangrove banyak ditemui di sepanjang jalan sisi kanan sebelum Y junction, lalu rumah-rumah dan penduduk yang ramah juga menemani perjalanan saya. Di sisi jalan yang menanjak ini terkadang juga terlihat pipa-pipa yang kemudian saya tahu bahwa itu adalah pipa yang menyalurkan migas dari sumur-sumur migas yang dioperasikan oleh Medco Energi. Ternyata Karungan ini masuk dalam WKP (Wilayah Kerja Pertambangan) perusahaan energi tersebut. 

Setelah menemukan gapura masuk, saya turun ke bawah mengikuti jalan. Ada pos jaga di dekat gerbang namun kosong tanpa ada penjaga. Setelah memarkirkan sepeda motor, saya menuju pos karcis dan membeli tiket masuk seharga Rp. 3.000. Eksplorasi dimulai. 
Pos karcis, taman kecil, dan jalan menuju air terjun.
Saya datang jam 10an pagi, sengaja datang lebih cepat biar puas bisa eksplorasi sana-sini. Di depan pos karcis terlihat taman kecil yang berisi beragam tanaman hias, ada juga kadang burung yang dibuat berbentuk kubah. Di belakang pos karcis terdapat kantor pengelola kawasan ini. Dari pos karcis saya turun ke bawah langsung menuju "panggung utama" dari tempat wisata ini. Adalah air terjun buatan setinggi kurang lebih 10 meter yang jatuh ke dalam waduk super mini yang dijadikan kolam renang, ini merupakan objek utama dari Agrowisata Karoengan. Di dalam gugel mep namanya Niagara Karungan. Di dekat kolam sebelah kanan terdapat bilik-bilik tepat bilas, ada juga terdapat prasasti peresmian tempat ini yang langsung diresmikan oleh bapak Walikota pada Februari 2018, di dekat prasasti ada bangunan mushala kecil nan unik, toilet, dan sebuah bangunan kosong, yang dari desainnya seperti kantin.
"Niagara Karungan" di Agrowisata Karoengan, Tarakan
Perjalanan saya berlanjut ke sebuah alun-alun mini di samping kolam, tepatnya di belakang bilik bilas. Di sini terdapat beberapa gazebo, tempat duduk yang dibuat berbentuk hati dengan latar berlakang batu bara yang tersingkap, di atas singkapan batuan batu bara ada 2 buah tenda ala-ala indian yang membuat foto semakin instagramable. Perjalanan berlanjut mengikui alur jalan yang sudah disediakan. Ada aula terbuka yang terletak di atas tenda indian tadi, namun sepertinya tak terawat karena sudah ditumbuhi tumbuhan yang merambat hingga ke dinding dan tiang aula. Selama perjalanan mengelilingi tempat ini banyak terdapat gazebo keci, jadi tidak perlu khawatir untuk mencari tempat istirahat jika lelah berjalan.

Jalan kecil ini dibuat mengelilingi lokasi agrowisata, bunyi air terjun beserta bunyi hewan-hewan di sekitaran menambah kesan alami tempat ini. Ada 2 buah jembatan gantung yang di bawahnya mengalir sungai kecil yang menuju ke air terjun buatan tersebut, yang juga menjadi spot foto favorit di sini. Saya mengelilingi jalan ini hingga akhirnya berhenti di pos pembelian karcis tadi. Sebenarnya masih ada rasa penasaran saya mengenai tempat ini : dimana tempat pertanian dan perkebunannya selain taman kecil di seberang pos karcis tadi? 
Alun-alun kecil di samping kolam dan air terjun
Dan berhubung tempat lagi sepi, saya memberanikan diri untuk nongkrong di pos karcis tadi sambil mengobrol dengan penjaganya. Pak Vivin namanya, ia bersama seorang rekan lagi bertugas sebagai pengurus di lokasi wisata ini. Ia menceritakan bahwa tempat wisata ini sudah lama adanya, namun baru diresmikan sekaligus dikelola oleh pemerintah pada februari 2018 lalu sesuai yang ditulis di prasasti. Saat baru pertama dibuka pengunjung sangat ramai, bahkan mencapai 400an pengunjung, namun seiring berjalan waktu, pengunjung menjadi berkurang dan terus berkurang hingga saat ini.

Lokasi yang ada saat ini hanya 30% dari keseluruhan area agrowisata. Dan nanti akan ada rencana untuk mengembangkan lebih luas lagi area ini. Termasuk penambahan beberapa fasilitas seperti arena outbond, taman skateboard dan bumi perkemahan. Pak Vivin menjelaskan bahwa air terjun buatan itu sumbernya dari sungai Karoengan lalu dibuat semacam bendungan, dan juga dengan bantuan mesin air dialirkan ke lokasi wisata. Warnanya keruh karena sungai di hulu sana juga digunakan oleh penduduk lain untuk keperluan mereka. 
Fasilitas-fasilitas di kawasan Agrowista Karoengan
Di lokasi ini ada perkebunan durian, buah cempedak, nanas, salak, dan tanaman bambu serta sayur-sayuran yang nanti akan dikembangkan sebagai objek utama dari agrowisata ini. Hmmm, membayangkan gimana asyiknya makan nanas yang dipetik dari pohonnya dan langsung dimakan di tempat, atau sensasi memetik sayuran segar yang bisa langsung dibawa pulang (setelah bayar), sesuatu banget sepertinya ya. 

Saat ini Pak Vivin menjelaskan bahwa ia juga berencana mengusulkan untuk menambah spot-spot objek lainnya seperti kolam pemancingan yang nantinya ikannya bisa langsung dikonsumsi di kantin atau rumah makan yang tersedia di lokasi. Beberapa improvisasi yang sudah dibuat adalah adanya kandang kelinci dan kandang burung merpati yang terketak tak jauh dari tempat parkir. Sebagai tambahan untuk menarik wisatawan berkunjung ke sini. Sebuah gagasan yang bagus menurut saya, agar wisata Karungan ini menjadi wisata antimainstream yang ada di Tarakan.
Bunnyy bunny...
Setelah sharing panjang lebar dan menyumbang beberapa saran dengan pak Vivin, saya pamit pulang mengingat hari sudah beranjak siang dengan panas yang perlahan mulai menyengat. Sebelum pulang saya menyempati singgah di kandang kelinci terlebih dahulu, sambil mengambil bebapa gambar binatang imut dan jinak ini. Semoga segala rencana pengembangan terealisasi dengan baik untuk meningkatkan pariwisata Tarakan dan Agrowisata Karoengan ini.
Bye!






6 comments:

  1. Dulu pernah punya teman dari Tarakan. Kalau tiap liburan aku selalu nanya mau pulkam nggak? Padahal sambil niat mau ikut dia.

    ReplyDelete
  2. wah harus di kunjungi nieh daerah agrowisata karungan tarakan ini
    kayak nya seru banyak yang bisa difoto

    ReplyDelete
  3. baru denger nih agrowisata di tarakan. cukup recommended kayanya

    ReplyDelete
  4. Keren tempatnyaa, kepengen juga Batam punya tempat seperti ini.

    ReplyDelete
  5. Wah tempatnya pasti besar sekali ya, ada perkebunan segala. Tiket masuknya juga murah banget.. Ada pilihan lain deh kalau mau ke Tarakan selain cuma lewat buat ke Derawan ya..

    ReplyDelete

  6. kunjungi link hiburan kami ya bro n sista :*
    https://mycutegirlfriend.com

    ReplyDelete