Thursday, October 18, 2018

Sah ke Tarakan Kalau Sudah Nongkrong di Warkop Legend yang Satu Ini

Dari beberapa artikel yang saya baca menyebutkan, tidak lengkap rasanya bila berkunjung ke Tarakan tapi tak singgah di salah satu kedai kopi legend ini : Warung Kopi Indra. Namun, warga Tarakan lebih mengenal tempat ini dengan sebutan Warung Kopi Aseng. Saya pertama kali kesini ketika akan bertemu klien kerja perusahaan tempat saya bekerja. Setelah membalas pesan via whatsApp, ia langsung share location. Beliau tau saya masih baru di Tarakan sehingga tak banyak tau tempat. Mantap bosku!
Warkop Aseng

Ternyata tak sulit untuk menemukan tempat ini. Selain terletak di jalan utama Yos Sudarso di daerah Lingkas, posisinya juga berada di tepian jalan. Ancer-ancernya adalah setelah masjid Fastabiqul Khairat, jika kamu bertemu dengan deretan mobil terparkir, maka disitu lah warkop Aseng. Tempat yang strategis, dekat dengan pelabuhan, beberapa penginapan, dan juga dekat dengan beberapa perkantoran dan perusahaan besar di Tarakan.

Bangunan sederhana, dengan papan nama yang jadoel punya. Aksen kuno juga terlihat hingga ke dalam warung kopi. Tak seperti warkop lainnya, kita tak akan menemukan alat-alat seperti grinder, moka pot, dripper, chemex dan lain-lain alat pembuat kopi seperti yang terdapat pada warung-warung kopi modern bin kekinian. Pembuatan kopi disini masih terbilang sederhana dan simpel. Namun tak mengurang citarasa yang ada. Terbukti, tempat ini selalu ramai dari jam ia buka hingga menjelang tutup dipetang hari. Mulai dari warga biasa hingga pejabat negara pernah menyeruput lezatnya kopi di Warkop Aseng ini.

Ohya, penamaan nama Aseng oleh warga ini adalah berasal dari nama pemiliknya, pak Aseng. Seorang keturunan Tionghoa yang sudah lama menetap di Tarakan. Kedai kopi yang menempati bangunan lawas yang dibangun oleh ayah pak Aseng ini juga sudah berdiri sejak taun 1971 loh, dan sekarang dijalankan oleh generasi ketiganya.
Roti bakar coklat, menu andalan saya.
Beragam menu tersedia disini, mulai dari menu khas nongkrong seperti kopi, teh dan sejawatnya, ada juga makanan-makan ringan sebagai pelengkap, seperti bubur, bakpau, roti bakar, dan bakpia. Bahkan makanan berat pun tersedia disini.

Nongkrong sambil nyeruput teh see, ini merupakan menu favorit saya ketika disini. Ia semacam thai tea yang less sugar, rasanya gurih dan mantap. Sangat pas kalau pasangannya adalah roti bakar coklat. Paduan rasa yang gurih dan lezatnya coklat yang bikin betah berlama-lama.
Teh see yang guriiiiih.
Selain itu, jangan lupa untuk menyeruput kopi ginseng dan kopi susu kambingnya. Nikmatnya kopi berpadu dengan banyaknya khasiat ginseng dan susu kambing, hmmm makin perQasa tjoy! Saat memesan minuman, pelayan warkop biasanya juga akan mengantar beberapa cemilan bakpau dan bakpia. Nyeruput sambil ngunyah memang sesuatu kegiatan yang faedah untuk menikmati hari. Ohya menurut artikel yang saya baca juga, satu menu andalan yang lain adalah bubur ikannya, namun saya belum pernah mencicipi, jadi belum ada ulasan tentang bubur ikan di warkop legend ini.

Soal harga, itu bervariasi tergantung jenis makanan, namun untuk sendiri, bawa 50rebu bakal ada kembalian deh. Juga sesuai dengan rasa yang didapat. Ohya, di sini juga tersedia wifi, lengkap sudah untuk dijadikan tempat nongkrong, tempat mengerjakan tugas bagi mahasiswa, atau jadi tempat untuk menyelesaikan pekerjaan kantor bagi mereka yang tak punya "kantor".

Jadi, kapan ngopi di Aseng lagi?

------
Kedai Kopi Indra
Jl. Yos Sudarso, Jembatan Besi Tarakan.
Buka : 07.00 - magrib
------ 

14 comments:

  1. Sungguh aku harus google untuk memastikan Tarakan dimana, rasa-rasanya di kalimantan, tapi tetap musti googling supaya pasti. Benar di Kalimantan. AKu tak mau seperti netijen republik ini yang komentar tapi tak tahu apa-apa haha... Baiklah. Tempat-tempat kuliner begini yang otentik dan enak. KAu ngiler lihat roti bakar cokelatnya. Tapi kalo kopi dengan susu kambing kayaknya nggah suka, walau warnanya terlihat menggoda

    ReplyDelete
  2. Sungguh aku harus google untuk memastikan Tarakan dimana, rasa-rasanya di kalimantan, tapi tetap musti googling supaya pasti. Benar di Kalimantan. AKu tak mau seperti netijen republik ini yang komentar tapi tak tahu apa-apa haha... Baiklah. Tempat-tempat kuliner begini yang otentik dan enak. Aku ngiler lihat roti bakar cokelatnya. Tapi kalo kopi dengan susu kambing kayaknya nggah suka, walau warnanya terlihat menggoda

    ReplyDelete
  3. Kayak pernah dengar nama warkop itu. Kayaknya teman-teman traveller pernah cerita. Saya suka mendatangi tempat-tempat yang penuh cerita seperti itu kalo traveling. Semoga ada kesempatan ke Tarakan!

    ReplyDelete
  4. Always lah ya warkop tetap lebih jadi pilihan buat nongki syantik.. Apa rasa kopi susu kambing itu kak ? apakah setelah minum itu suhu tubuh jadi hangat ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedaap rasa kopi nya, badan jadi segar dan fit lagi deh hhe

      Delete
  5. Kopi susu bakpao dan bubur ikan tuna, favorit saya disana... perpaduan kedai kopi nam min dan bubur mickey khas Balikpapan. Sementara ini cukup simpan video menu andalan tempat itu.

    ReplyDelete
  6. teh see ya namanya? unik lah.. jadi penasaran. macam teh tarek gitu bukan yaaa..

    Tarakan kalau tak salah di Kalimantan Utara kan ya om?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyap bener, satu2 nya Kota di Kalimantan Utara. Tapi pulau tersendiri yg pisah dari pulau Kalimantan nya

      Delete
  7. sayang banget waktu itu ke tarakan cuma singgah sebelum ke derawan ternyata kota ini asik untuk dijelajah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tarakan bisa diset jadi wisata sehari bagi yang yg hanya ingin transit untuk lanjut ke Derawan.
      Nanti ya dibikinin tempat mana aja yang bisa dikunjungi selama seharian. insya Allah.
      hhe

      Delete
  8. mantap ya, jadi pengen. ada juga itu danau yg ada ubur2 ga nyengat dimana ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ooh itu di Kepulauan Derawan, daerah Sangalaki,
      berangkatnya bisa dari Tarakan juga nih.
      ayuk mampir sini dulu. hhe

      Delete
  9. Warkop legend ya gan? Semoga bisa sampai kesana gan

    ReplyDelete