Monday, July 31, 2017

Jelajah Pulau Kumala : Wisata Pulau di Tengah Mahakam

Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu tempat dengan beragam destinasi wisata di Provinsi Kalimantan Timur. Tenggarong yang menjadi ibukota kabupaten saja menyimpan banyak tempat wisata yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Kedaton Kesultanan Kutai dan Museum Mulawarman merupakan magnet wisata Kabupaten Kukar, ada lagi museum kayu, planetarium, wisata budaya, juga berbagai festival rakyat hingga yang berskala internasional kerap diadakan di kota yang sudah berumur 3 abad lebih ini. Salah satu destinasi wisata yang tak boleh ketingggalan saat berada di Tenggarong adalah Pulau Kumala. Pulau Kumala merupakan pulau yang berada di tengah sungai Mahakam. Bentuknya khas, unik seperti kapal perang jika dilihat dari atas. Katanya dulu pulau ini adalah kapal perang penjajah yang dikutuk oleh Aji, sehingga menjadi pulau. Begitu cerita rakyat yang beredar. Aji merupakan gelar bagi orang-orang Kesultanan Kutai.
Jembatan Repo-repo Kal Senja
Tujuan kami kali ini ke pulau unik ini. Kendaraan kami parkir dan langsung menuju loket tiket. Harga tiketnya 7000/orang. Setelah membeli tiket kami langsung menuju pulau Kumala. Akses menuju pulau ini sekarang sangat mudah dengan telah dibangunnya jembatan repo-repo yang telah beroperasi 2015 lalu. Sebelum jembatan dibangun, dahulu akses menuju pulau Kumala dengan perahu klotok, dan juga kereta gantung. 
Denah Wisata
Setelah sampai di Pulau Kumala kami menuju alun-alun pulau. Di sini pusat keramaian, ada kantin, tempat sewa scooter dan sepeda. Kami menyewa sepeda gandeng untuk berkeliling-keliling pulau, terlalu besar pulau ini untuk dijelajahi dengan jalan kaki, mengingat waktu yang sudah mendekati senja. Selain penyewaan sepeda juga ada jasa transportasi kereta mobil untuk mengantar berkeliling. Sepeda kami sewa dengan harga 30.000/jam dan kami siap mengexplore Pulau Kumala. Uyee 😆
Cekrek cekrek
Tujuan utama adalah ujung pulau sebelah barat. Namun singgah di beberapa tempat terlebih dahulu seperti di rumah adat Dayak Experience Center, dan rumah Lamin. Melewati Pura dan sangkar burung raksasa, serta terminal kereta gantung. Melewati cottage indah namun kini ditinggal begitu saja tak terawat. Lalu sampai di ujung pulau. Di ujung pulau terdapat lokasi-lokasi yang instagramable banget. Ada dua rumah berbentuk segitia, kolam bundar, serta tulisan Pulau Kumala yang selalu jadi spot untuk berfoto ria. Di sini juga berdiri kokoh patung Lembuswana setinggi 13 meter, gagah, menghadap ke jembatan Kutai Kartanegara, ikon kota Tenggarong. Lembuswana merupakan hewan mitologi kerajaan Kutai, yang dipercaya sebagai tunggangan raja-raja Kutai dahulu. Bentuknya merupakan campuran dari berbagai binatang. Di bawah patung Lembuswana ada bangunan semacam aula terbuka yang di dinding-dindingnya terdapat poster tentang sejarah singkat Kerajaan Kutai dan Lembuswana. 
Patung Lembuswana
Setelah berfoto ria, kami kembali menuju alun-alun dengan tujuan ke ujung pulau satunya lagi, di sana ada kolam naga dan sky tower setinggi 75 meter. Namun karena waktu yang sudah tidak cukup akhirnya kami urungkan niat ke sana. Dan berjalan disekitar alun-alun untuk mengahbiskan waktu sewa sepeda. Saya melihat banyak arena bermain yang terbengkalai tak diurus. Membayangkan dulu betapa bagusnya tempat ini. Ada yang bilang Pulau Kumala adalah TMIInya Tenggarong. Ada kereta mini, komedi putar, wahana gokart dan beberapa wahana bermain lain, termasuk cottage yang saat ini ditinggal tak terawat.
Masjid di Pulau Kumala
Menurut sumber yang saya baca, masa keemasan Pulau Kumala ini adalah ketika tahun 2002 - 2005, ketika saat awal-awal dibuka. Saat itu Pulau Kumala cukup menjadi alasan orang-orang untuk datang ke Tenggarong, namun lambat laun menjadi sepi, ditambah lagi dengan insiden macetnya kereta gantung di tengah-tengah rel yang membuat trauma penumpang di dalamnya. Kemudian lambat laun Pulau Kumala menjadi sepi pengunjung hingga akhirnya tiada pengunjung bak kota mati. Pernah ditawarkan kepada swasta untuk mengelola namun berhenti ditengah jalan. Dan sekarang, kembali menggeliat setelah jembatan Repo-repo dibangun pada tahun 2014. Pulau Kumala pun terbangun dari tidur panjangnya selama bertahun-tahun. Semoga Pulau Kumala benar-benar bangkit dari tidurnya dan kembali menjadi tujuan wisata Kota Raja.
Pelabuhan Perahu Klotok yang masih berfungsi melayani pengunjung. Dan Sky Tower yang masih berdiri tegak


9 comments:

  1. wow,Pulau Kumala pun terbangun dari tidur panjangnya selama bertahun-tahun. Semoga Pulau Kumala benar-benar bangkit dari tidurnya dan kembali menjadi tujuan wisata Kota Raja. 👌

    ReplyDelete
  2. Semoga saja segera ada pihak yang mampu mengembalikan kejayaan nya

    ReplyDelete
  3. Jangan terus dibiarkan terbengkalai.. sayang ya.. nanti malah jadi pulau hantu :D

    ReplyDelete
  4. Harusny ad pengurus dri wilayah setempat tuk menjaga dn melestarikannya

    ReplyDelete
  5. Keren banget tempatnya, banyak spot-spot foto yang instagramable

    ReplyDelete
  6. Kalau serius di tangani oleh pemerintah pasti bakalan jadi salah satu destinasi favorit

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Banyak pulau2 di Indonesia yang banyak diabaikan pemerintah. Padahal kalau dipergunakan dan dilestarikan,income negara pasti bertambah.
    Semoga ke depannya,pemerintah mulai serius menggarap destinasi-destinasi wisata yang ada,termasuk pula kumala ini.

    ReplyDelete