Wednesday, March 8, 2017

Kopi Klotok Pakem, Kombinasi Kuliner Istimewa dan Asrinya Alam di Utara Jogja

Setelah test toefl bahasa Inggris yang soalnya lumayan itu. Otak mumet dan jadi minta asupan ni. Pengen nongkrong tapi perut juga laper, tapi badan juga letih butuh energy biar melek. Tiga keinginan mendadak itu akhirnya dijawab oleh seorang teman dengan merekomendasikan sebuah tempat : Kopi Klotok namanya.

Letaknya di daerah Pakem Binangun, Pakem, di jalan Kaliurang kilo 17, setelah kampus UII, nanti di sisi timur jalan ada tulisan besar tu : Kopi Klotok, kalau perginya dari daerah atas Kaliurang, jalan masuknya setelah SMP 4 Pakem. Tempatnya memang agak mblusuk ke dalam, tapi disinilah seni nya. 

Pintu masukdapur Kopi Klotok
Berada di jalan Kaliurang kilo belasan ini membuat hawa dingin-dingin adem sudah mulai terasa. Jalan masuk ke Kopi Klotok juga disuguhkan dengan sawah-sawah penduduk dan selokan-selokan kecil khas persawahan. Setelah sampai di lokasi, kami memarkirkan kendaraan dan menuju masuk ke dalam.
Mushala Kopi Klotok
Warung Kopi Klotok berbentuk rumah khas Jawa yang sangat sederhana, biasanya orang-orang bilang dengan sebutan Joglo. Joglo yang menghadap ke utara dengan sawah dan Merapi sebagai pemandangan utamanya ini terbagi menjadi beberapa tempat untuk menikmati kopi klotok, ruang pertama adalah dapur, ini merupakan ruang special dan jadi incaran pengunjung dimana kita bisa lihat langsung pelayan menyiapkan pesanan pengunjung, yang kedua adalah ruang tengah, sebuah aula rumah yang lumayan luas. Berikutnya adalah di teras dan halaman Joglo, nah ini jug alumayan menjadi favorit karena langsung bisa melihat merapi dan sawah-sawah, merasakan sejuknya udara Kaliurang sambil bercengkrama dengan teman sejawat. 
Area Dapur : Prasmanan
Area Dapur : Pisang siap Goreng
Setelah memasuki dapur tadi, kami langsung menuju meja tempat makanan disediakan, sistemnya antri dan ambil sendiri. Makanan khas desa pun tersaji di hadapan kami. Nasi putih, lauk lodeh tempe, lodeh kluweh, lodeh terong, tahu bacem, tempe bacem, sayur, dan telur dadar kocok serta sambal dadak yang maknyos tenan. 
Halaman depan Kopi Klotok
Harga? Haeesss. Kalo kulineran di Jogja jangan tanya harga deh. Harganya normal bagi orang Jogja, namun dibawah normal bagi wisatawan yang datang dari luar. Range harga makanan ini mulai dari seribuan sampai 12 ribuan aja.

Saya mengambil nasi dan beberapa lauk pauk karena memang dari setelah test toefl tadi perut ini sudah minta hak nya. Sebagai cemilan, kami juga memesan goreng pisang dan saya tentunya memesan kopi klotok yang legendaris ini. Lalu kami menuju ke depan, tempatnya di halaman Joglo, duduk lesehan sambil menikmati AC (angin cepoi-cepoi), hijaunya sawah dan gagahnya merapi.

"Suatu hal yang sangat menyenangkan adalah ketika bisa nongkrong bersama keluarga maupun rekan-rekan, sambil menikmati kopi dan cemilan khas desa, ditambah lagi dengan suasana yang asli dan asri serta jauh dari hiruk pikuk dan kerasnya kota. Tawa canda bersatu bersama indahnya alam, seakan Merapi pun memberikan restunya. Jogja." 
Berbicara tentang kopi Klotok, menurut artikel yang saya baca. Kopi Klotok ini merupakan kopi dengan penyajian yang sederhana. Kopi bubuk dimasak dalam panci panas tanpa air. Setelah beraroma sedikit gosong barulah disiram dengan air hingga mendidih. Siraman air dipanci yang berisi kopi tadi membuat kopi ini mengelupas. Dari proses tersebut maka munculah nama klotok yang berasal dari bahasa Jawa nglotok atau mengelupas. Proses ini juga yang membuat kopi klotok terasa istimewa, seistimewa kamu dan Jogja. Tsaadest. 
Pesanan kami, tanpa goreng pisang (yang sedang digoreng).
Menu favorit lain selain kopi klotok adalah goreng pisang. Jangan ngaku pernah kesini tapi belum rasain goreng pisang Warung Kopi Klotok. Pantas saja banyak sekali pisang yang digantung di dapur, juga pesanan ini yang paling lama datang, karena hampir semua pengunjung memesan ini.
Barang-barang Antik
Warung Kopi Klotok ini baru dibuka tahun 2015, tapi sudah terkenal dimana-mana ya, the power of medsos nii. Buka dari jam 7 pagi hingga jam 10 malam. Fasilitas warung ini adalah satu toilet dan satu mushala kecil muat untuk 5 – 6 orang shalat berjamaah. Tempat disini pure untuk nongkrong, jangan harap kamu bakal nemukan colokan untuk ngecas atau bahkan wifi gratis disini. Karena kalau sudah beHP, inti dari nongkrong itu sendiri akan sirna. Bener kan ane? 
Fokus ke tuilsan-tulisan di belakang saja yaaa. :)
Hal unik lain dari Warung Kopi Klotok ini adalah pajangan serta ornamen-ornamen disekitar warung. Di ruang tengah misalnya, banyak dipajang benda-benda antik yang mempunyai nilai seni yang bagus, radio kuno, setrika jadul, dan lain-lain. Lalu di dinding-dindingnya banyak tulisan-tulisan artis yang pernah berkunjung disini. Banyak pokoknya. Nah sampean lur? kapan kesini?




Sumber-sumber refrensi lain :  

6 comments:

  1. Jogja memang eksotis dan istimewa. Mantap bro review kuliner nya

    ReplyDelete
  2. Mantap mas reviewnya, Jogja gitu lho, apa sih yang nggak menarik dari Jogja, saya aja kepengen banget buat ke sana tapi masih belum diberikan kesempatan sama tuhan hehehe... Tapi kalo ntar bisa ke sana, janji deh warung kopi Klotok akan jadi tujuan kuliner saya. Sukses terus buat blognya, semangat๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    ReplyDelete
  3. Tempat ngopi yg menarik gan... Kopi klotok jadi pengen coba kl ke Jogja ๐Ÿ˜‚

    ReplyDelete
  4. Pas banget musim hujan gini enaknya minum kopi panas๐Ÿ‘Œ jdi pengen nyoba kopi klotok

    ReplyDelete
  5. dilihat sekilas tempatnya agak seram y,gan?
    Tapi,pas lihat dalamnya... Ademmmmm...
    Bikin otak kembali fresh..
    Apalagi pas foto terakhir itu,,
    bikin hati adem...
    heheh..
    tapi inilah tempat yang saya cari2,
    kuliner yang bersuasana alam..
    Harga terjangkau namun bikin lelah penat menghilang..
    Salluttt buat agan yg satu ini..
    Jangan pernah lelah mengulas yang seperti ini

    ReplyDelete
  6. kopi klotok udah iconic banget tuh,btw murah juganya kulineran di jogja

    ReplyDelete