Wednesday, February 22, 2017

Pengenalan Teknik Produksi

Setelah beberapa waktu yang lalu kita sudah membahas tentang pengenalan teknik pemboran dan sistem-sistem yang ada pada operasi pemboran, kali ini insya Allah kita akan bahas mengenai Teknik Produksi minyak. Tulisan ini merupakan salinan dari praktikum peragaan Teknik Produksi yang merupakan salah satu mata kuliah yang saya pelajari dulu di teknik perminyakan UPN Jogja.

Teknik Produksi Migas, via syawal88.wordpress.com

Tahap operasi produksi dimulai apabila sumur telah selesai dikomplesi (Well Completion), dimana tipe komplesi yang akan digunakan tergantung pada karakteristik dan konfigurasi antara formasi produktif dengan formasi diatas maupun dibawahnya, tekanan formasi, jenis fluida dan metoda produksi.

Metoda produksi yang selama ini dikenal, meliputi metoda sembur alami (Flowing Well / Natural Flow) dan metoda pengangkatan / sembur buatan (Artificial Lift). Metoda sembur alami diterapkan apabila tenaga alami reservoir masih mampu mendorong fluida produksi keatas permukaan, sedangkan metoda pengangkatan buatan diterapkan apabila tenaga alami reservoir sudah tidak mampu lagi mendorong fluida produksi keatas permukaan maupun untuk maksud-maksud peningkatan produksi.

Setelah fluida produksi sampai permukaan, fluida tersebut dialirkan menuju Block Station melalui pipa-pipa alir (Flowline) untuk dilakukan pemisahan antara air, minyak dan gas. Gas hasil pemisahan, selain dapat langsung dimanfaatkan untuk industri dapat pula digunakan untuk injeksi gas lift ataupun pressure maintenance. Sedangkan minyak bumi mentah (Crude Oil) umumnya ditampung terlebih dahulu dipusat pengumpulan minyak sebelum dikirim menuju pengilangan atau terminal untuk dikapalkan.

Untuk operasi produksi lepas pantai, diperlukan fasilitas produksi lepas pantai berupa anjungan produksi (Production Platform) untuk menempatkan peralatan produksi seperti kepala sumur (Well-Head), silang sembur (X-mas Tree) sampai fasilitas pemisahan (Satellite) : Floating Tanker untuk menampung crude oil serta pengapalan. Di beberapa tempat dijumpai pula bahwa x-mas tree, manifold dan tangki pengumpul tidak ditempatkan diatas anjungan tetapi ditempatkan pada dasar laut.

Untuk operasi lapangan panas bumi (Geothermal) secara prinsip tidak jauh berbeda dengan operasi lapangan minyak dan gas bumi. Akan dijumpai perbedaan khususnya pada pengendalian uap akibat tekanan yang cukup tinggi dan adanya amplitudo yang cukup besar antara suhu uap dan suhu permukaan bumi, sistem pemisahan dan pemanfaatan energi. 
Sama halnya seperti pemboran dahulu, kali ini akan saya jelaskan perbab / persistem (sesuai dengan bab di praktikum), dan akan saya posting secara berkala. Namun mohon maaf apabila nantinya terdapat banyak kekeliruan, silahkan "revisi" dengan berkomentar di bawah. Semoga bermanfaat.

1 comment: