Saturday, October 24, 2015

Akankah Kita Kembali Menjadi Nantoa?

Kemarin saat asyik membuka path, jempol saya berhenti pada salah satu postingan gambar yang di upload oleh teman path saya, gambar tersebut terdiri dari dua buah gambar yang digabung menjadi satu. Gambar yang pertama berisi seorang tentara China sedang meneropong sesuatu dengan headline "Hutang Sudah Terlalu Banyak, Jokowi Relakan Pulau Natuna Diklaim China?", kemudian gambar kedua adalah gambar Kapal Perang China dengan headline "Siap Perang dengan China, TNI Kirim Tujuh KRI ke Natuna".

Sontak dengan reflek cepat saya langsung repath postingan tersebut agar masuk ke timeline path saya. Hmmm beragam tanggapan saya dapatkan, hal yang sama saya lakukan di akun FB, juga mendapat tanggapan yang banyak pula.

Natuna, pulau kecil di ujung utara Indonesia itu dari dulu kerap menjadi rebutan negara-negara asing disekitar Indonesia. Terutama Malaysia, bahkan beberapa waktu lalu, saudara serumpun itu terang-terangan mengatakan seharusnya Natuna itu miliknya, dijabarkan pula beberapa bukti kuat tentang hal itu yang jika ditelaah memang benar adanya, tapi masalahnya kok telat? Kenapa tidak dari dulu yak. :D. Negara lain yang iseng yaitu Thailand, Vietnam, kapal-kapal nelayan mereka kerap kali ditangkap oleh pasukan TNI AL dan dibawa ke Natuna untuk ditahan.
via http://news.okezone.com
Namun baru-baru ini muncul lagi "negara" baru yang siap mengklaim Kepulauan Natuna menjadi miliknya, dia adalah China / Tiongkok. Bahkan dengan terang-terangan mereka mengatakan Natuna adalah bagian dari wilayahnya, mereka juga sudah membangun armada Angkatan Laut dengan senjata lengkap di sekitar Laut Cina Selatan. Yang saya tanyakan, pengklaiman ini sudah dari dulu atau baru terjadi saat ini?
Laut Natuna memang mempunyai nama lain yakni Laut Cina Selatan, tapi apakah hanya dengan itu negara RRC langsung mengklaim bahwa Natuna itu miliknya, atau ada maksud lain dari (sebut saja politik) dibalik ini semua?

Memang, Pulau diujung utara Indonesia ini memiliki cadangan Gas terbesar se Asia, bahkan cadangan yang sangat besar ini "masih perawan" belum dieksplorasi, banyaknya cadangan Gas ini didukung pula oleh melimpahnya cadangan Minyak Bumi yang ada dilaut Natuna, yang saat ini sudah ada belasan KKKS yang beroperasi disana. Belum lagi hasil laut nya yang melimpah, serta alamnya yang begitu indah untuk dikembangkan disektor pariwisata. Tak heran, penjaga gerbang utara Indonesia ini selalu diingini oleh negara tetangga.
Namun, headline berita diatas (jika memang berita itu benar) menggambarkan seakan-akan ada tanya besar, apakah pemerintah pusat sudah letih dan rela saja Natuna ini diklaim oleh China? Ditambah lagi disaat-saat awal, calon presiden Jokowi tidak ambil peduli tentang konflik yang ada di Laut Cina Selatan ini.
"biarlah itu urusan negara lain dengan negara lain, kita tidak usah ikut campur"
-Pidato Capres Jokowi dalam debat calon presiden.
Namun, alhamdulillah beliau akhirnya sadar, dan ketika sudah lima bulan menjadi presiden, beliau bersikap tegas terhadap China perihal pengklaimannya terhadap wilayah Natuna. 
Berita bulan maret 2015, via http://www.merdeka.com
Bahkan, Panglima TNI yang baru saja dilantik rela berlebaran di Natuna guna memantau kesiapan pasukannya menjaga Natuna untuk tetap dalam kedaulatan Negara Indonesia.
via http://www.tribunnews.com
Namun berita yang diterbitkan oleh majalahberita.com tanggal 22 Oktober (yang saya masih berharap itu tidak benar) kemarin sangat mengejutkan kami sebagai orang Natuna. Namun ada juga berita "penggembira" yang diterbit oleh medansatu.com tentang kesiapan perang dari TNI untuk menjaga Natuna dari negara asing. Apapun itu, kami masih mengharapkan tindakan tegas dari pemerintah pusat terkait hal ini. Indonesia sekarang memang dilanda berbagai macam cobaan, semoga pak Presiden beserta jajarannya bisa melewati cobaan ini. Bismillah.

Jangan sampai Sipadan dan Ligitan terjadi kepada Natuna. Kami masih Indonesia. Garuda masih ada dalam dada. Namun jika memang ingin Natuna pergi untuk melunasi hutang, saya usulkan saja jual Natuna pada Malaysia atau Brunei saja pak. Jangan yang lain. Tapi jika ingin dipertahankan, saya rasa rakyat Natuna juga akan ikut serta mendukung dan membela Indonesia. 

Gerakan cepat dan nyata sangat kami harapkan dari pemangku kepentingan di Negara ini. Jika tidak segera ditanggapi, maka Nantoa (nama Natuna versi Cina) akan kembali bangkit menjadi bagian dari wilayah Republik Rakyat Tiongkok.

#natunajugaIndonesia



7 comments:

  1. Semoga tidak terjadi apa apa ya gan..
    dan Natuna tetap milik Indonesia...

    ReplyDelete
  2. Kok enak ya...asal klaim klaim klaim aja..... seperti ansuransi aja main klaim seenaknya NATUNA tetap Indonesia NKRI Harga mati

    ReplyDelete
  3. Ini berita beneran ya? Jangan sampailah Natuna lepas dari Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. berita ini saya kutip dari berbagai sumber seperti yang saya sebutkan diatas mbak :)
      kalau masalah kebenaran, berita berita sekarang emang "agak payah" dicarikan kebenarannya.
      hhe.

      tapi semoga saja Natuna tetap Indonesia. O:)

      Delete
  4. Natuna milik nkri harga mati dan natuna tetep milik indonesia orang natuna tetep saudara kami orang indonesia bukan cina atau lainya.....

    ReplyDelete
  5. saya sebagai penduduk natuna tak sudi pulau kami yang indah dan kaya jadi budak negara lain trims

    ReplyDelete