Hari ini, tanggal 22 Oktober merupakan Hari Ulang Tahun IPMKNY. IPMKNY merupakan singkatan dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna Yogykarta, sebuah wadah yang menampung segala aspirasi pelajar dan mahasiswa asal Natuna yang menuntut ilmu di Jogja dan sekitarnya.
IPMKNY secara resmi berdiri pada tanggal 22 Oktober tahun 2000, didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa asal Natuna yang menuntut ilmu di Jogja, pembentukan ini atas dasar senasib sepenanggungan di tanah rantau. Rasa kekeluargaan ini lah yang menjadi bibit tumbuhnya organisasi besar seperti IPMKN Yogyakarta ini.
IPMKNY secara resmi berdiri pada tanggal 22 Oktober tahun 2000, didirikan oleh mahasiswa-mahasiswa asal Natuna yang menuntut ilmu di Jogja, pembentukan ini atas dasar senasib sepenanggungan di tanah rantau. Rasa kekeluargaan ini lah yang menjadi bibit tumbuhnya organisasi besar seperti IPMKN Yogyakarta ini.
Sejarah terbentuknya IPMKNY tak luput dari runtuhnya rezim totaliter-otoriter Orde Baru yang membawa konsekuensi logis terhadap perubahan sistem dan struktur politik di negeri ini. Hubungan antara pusat dan daerah yang selama ini diterjemahkan secara sentralistik kini bergeser kepada hubungan yang lebih menekankan aspek loakalitas masing-masing daerah. Terlepas dari pelaksanaan dari konsep diatas justru menimbulkan kompleksitas permasalahan yang luar biasa. Ada sebuah kejadian yang mungkin jika diukur dengan indikator sejarah nasional, ini bukanlah sebuah peristiwa yang besar tapi justru menjadi catatan tersendiri bagi siapa saja yang pada masa itu menjadi pelaku sejarah Organisasi etnis ini.
Pada suatu hari yang biasa anak-anak etnis yang juga terhinggapi eforia reformasi marapatkan barisan dengan harapan mereka bisa membentuk suatu wadah dan sekaligus instrument guna mewarnai sejarah hari ini, pada tanggal 22 Oktober tahun 2000, bertempat di Asrama Putra Riau di Jalan Bintaran lahirlah sebuah organisasi yang mereka beri nama Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna (IPMKN) Yogyakarta. IPMKN Yogyakarta tidaklah lahir secara serta merta, jauh sebelum itu pembacaan akan perlunya sebuah organisasi untuk mewadahi kreatifitas, intlektualitas dan segala potensi yang dimiliki oleh segenap utusan daerah yang tengah menuntut ilmu di Yogyakarta juga kerap kali didiskusikan. Gagasan akan perlunya organisasi tersebut sempat terpikirkan bahkan sudah masuk dalam usaha pembentukan.
Namun mereka akhirnya belum berhasil mencetuskan organisasi itu, barulah lewat Tim Perintis yang beranggotakan ; Alias Kadir, Nurhakim, Santi, Edra Zulhendri, Yandri Budi Karseno, Subbihi, Yetti, Lukman, Yana, Hendriyana, Budirianto, Mat Nazar, Nelly Syafitri, Hendri Wahyudi, Faturahman, Reza Ivanda, Juni, dan ada beberapa nama yang ikut andil namun karena keterbatasan waktu serta dokumentasi nama mereka tidak tercatat.
Pada suatu hari yang biasa anak-anak etnis yang juga terhinggapi eforia reformasi marapatkan barisan dengan harapan mereka bisa membentuk suatu wadah dan sekaligus instrument guna mewarnai sejarah hari ini, pada tanggal 22 Oktober tahun 2000, bertempat di Asrama Putra Riau di Jalan Bintaran lahirlah sebuah organisasi yang mereka beri nama Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna (IPMKN) Yogyakarta. IPMKN Yogyakarta tidaklah lahir secara serta merta, jauh sebelum itu pembacaan akan perlunya sebuah organisasi untuk mewadahi kreatifitas, intlektualitas dan segala potensi yang dimiliki oleh segenap utusan daerah yang tengah menuntut ilmu di Yogyakarta juga kerap kali didiskusikan. Gagasan akan perlunya organisasi tersebut sempat terpikirkan bahkan sudah masuk dalam usaha pembentukan.
Namun mereka akhirnya belum berhasil mencetuskan organisasi itu, barulah lewat Tim Perintis yang beranggotakan ; Alias Kadir, Nurhakim, Santi, Edra Zulhendri, Yandri Budi Karseno, Subbihi, Yetti, Lukman, Yana, Hendriyana, Budirianto, Mat Nazar, Nelly Syafitri, Hendri Wahyudi, Faturahman, Reza Ivanda, Juni, dan ada beberapa nama yang ikut andil namun karena keterbatasan waktu serta dokumentasi nama mereka tidak tercatat.
Hendriyana, salah satu sesepuh, saksi hidup pembentukan IPMKN Yogyakarta |
Selama 15 tahun ini, IPMKNY bayak mengalami perubahan-perubahan yang mengikuti arus zaman serta berbagai aspek lainnya. Pada tahun 2010 melalui kesepakatan Kongres Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Yogyakarta (IPMKRY), dilanjutkan dengan diskusi yang alot pada Musyawarah Anggota IPMKNY tahun 2010, IPMKNY berubah nama menjadi IPMKRKNY (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Kabupaten Natuna Yogyakarta). Perubahan nama ini terkesan hanya bersifat formalitas, bahkan dalam pengucapan sehari-hari masih akrab dengan sebutan IPMKNY. Akhirnya pada Kongres IPMKRY tahun 2012, IPMKRKNY kembali ke nama asalnya yaitu IPMKNY dan masih digunakan hingga sekarang.
Eksistensi IPMKNY sudah tidak usah dipertanyakan lagi. Di Jogja, IPMKNY dikenal melalui event-event (terutama olahraga) yang diikuti maupun yang diselenggarakan. Hampir tiap turnamen futsal, tim futsal IPMKNY selalu menembus partai final bahkan hingga menjadi juara, begitu juga dicabang sepak bola, bola voli, dan takraw.
Tim Natuna B, dalam turnamen Badang Super Cup. IPMKR - Karimun. |
Bahkan pada tahun 2014, sebuah turnamen yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia cabang Yogyakarta (IKMPDI Yogyakarta) yang diikuti oleh seluruh perwakilan Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa provinsi yang ada di Yogyakarta membuat IPMKRY (yang keseluruhan tim sepak bolanya dimainkan oleh tim sepakbola IPMKNY) mendapat juara 2 setelah difinal takluk 1-0 oleh Mahasiswa dari Papua.
Sejarah mencatat bahwa IPMKNY juga merupakan organisasi mahasiswa daerah yang paling aktif diantara organisasi-organisasi mahasiswa daerah di bawah FKMNI (Forum Komunikasi Mahasiswa Natuna se Indonesia). Sedangkan di Natuna, eksistensi IPMKNY jangan diragukan lagi, IPMKNY selalu mengadakan dan mengikuti berbagai acara tiap tahun ketika musim libur kuliah tiba.
Salah satu kegiatan IPMKNY di daerah adalah Bulan Bhakti. Kegiatan Bulan Bhakti merupakan kegiatan akbar IPMKNY di daerah, maksud dari kegiatan ini adalah mengaplikasikan ilmu yang didapat dari Jogja ke masyarakat Natuna, kegiatan yang diselenggarakanpun beragam sesuai dengan kesepakatan panitia dan dana. Mulai dari tanam pohon, tanam bakau, sosialisasi ke sekolah-sekolah tingkat SMA, serta kegiatan kemasyarakatan seperti donor darah, turnamen futsal, mendaki gunung dll. Tujuannya adalah walaupun kami jauh-jauh merantau di tanah Jawa, kami tidak lupa dengan negeri sendiri tempat kami berasal, kami mengabdi dan berbakti untuk negeri tempat kami dilahirkan dan tumbuh menjadi dewasa.
Saya dan IPMKNY.
Saya secara resmi masuk menjadi anggota IPMKNY pada tahun 2009, sejalan dengan berkuliahnya saya di Jogjakarta. IPMKNY mengajarkan banyak hal. Ia mengajarkan arti solidaritas, ia juga merupakan "keluarga pengganti" di Jogjakarta. Selama di Jogja, selama itu pula saya aktif di organisasi ini. Pengalaman yang saya dapatkan sudah tidak tahu lagi bagaimana saya menghitungnya, saat masuk pertama kali, saya sudah didelegasikan oleh ketua untuk menjadi tim 7 perwakilan Natuna dalam kongres V IPMKRY di Kaliurang.
TIM 7 IPMKNY dan para senior yang membimbing kami, dalam Kongres ke V IPMKRY di Kaliurang januari 2010 |
Kemudian bersama teman-teman yang rata-rata angkatan 2009, kami langsung mendapat tugas besar yakni menjadi panitia dalam Musyawarah Anggota (april 2010) serta pelantikan pengurus IPMKNY (juni 2010).
Selang beberapa lama saya kembali mendapat amanah untuk memimpin rekan-rekan dalam misi "bukti bakti anak negeri" Bulan Bhakti IPMKNY tahun 2010.
Bersama abang dan kakak senior, panitia, serta peserta Tanam Pohon "Wali Pohon" dalam kegiatan Bulan Bhakti IV tahun 2010 |
Sedangkan karier kepengurusan saya mulai dari menjadi anggota biasa, kemudian menjadi anggota divisi pers pada tahun 2010-2011, kemudian dilanjutkan menjadi koordinator Departemen Kaderisasi pada tahun 2011-2013, dan terakhir menjadi Koordinator Seni dan Budaya pada tahun 2013-2014. Setelah lulus saat ini pun saya terus ikut memantau perkembangan IPMKNY. Seakan tak bisa move on, kami para alumninya membentuk organisasi Ikatan Alumni Jogjakarta yang Musyawarah pertamanya diadakan di Ranai pada tahun 2015.
“Kita Boleh Saja Sekolah Setinggi-Tingginya, Namun Apabila Kita Tidak Berkarya Maka Kita Akan Hilang Dari Sejarah dan Masyarakat”
Pramoedya Ananta Toer.
Selamat beranjak dewasa Organisasi yang telah mengajariku banyak hal. Terimakasih kepada para senior.
Tetap solid dan eksis sampai "habis".
BRAVO IPMKNY!!!
No comments:
Post a Comment